ABSTRAK Vanya Rizka Fahira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Vanya Rizka Fahira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Vanya Rizka Fahira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Vanya Rizka Fahira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Vanya Rizka Fahira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Vanya Rizka Fahira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Vanya Rizka Fahira
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2021 TA PP VANYA RIZKA FAHIRA_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Inisiatif smart city yang sedang berjalan di Indonesia yaitu e-government,
tertera pada Peraturan Presiden No. 95/2018 mengenai Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE) dan juga pada tahun 2017, Pemerintah Indonesia
mengeluarkan “Gerakan Menuju 100 Smart City”. Kota Bandung menjadi salah
satu dari 25 kota/kabupaten yang telah terpilih tahap pertama Gerakan Menuju 100
Smart City. Dalam menerapkan konsep smart city Kota Bandung terdapat 6 dimensi
yang harus diterapkan, dimana salah satunya ialah smart governance, yakni salah
satu dimensi yang menjadi faktor penentu keberhasilan dari implementasi smart city,
sebab pemerintah merupakan pembuat regulasi dan juga penggerak dari inisiatif
program smart city tersebut. Oleh karena itu, di tengah keberjalanan penerapan
smart governance di Kota Bandung dan dengan dikeluarkannya Perpres No.
95/2018, perlu dilakukannya evaluasi tingkat smart governance di Kota Bandung
yang menggunakan kriteria dan indikator yang telah diselaraskan oleh Perpres No.
95 tahun 2018 tentang SPBE.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kematangan smart
governance di Kota Bandung, dimana terdapat beberapa sasaran untuk menjawab
tujuan penelitian ini yakni, (1) Terumuskannya kriteria dan indikator yang
digunakan untuk evaluasi smart governance; (2) Teridentifikasinya ketercapaian
Kota Bandung dalam menerapkan smart governance.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan menggunakan data
sekunder yaitu dengan meninjau dari studi literatur, data-data sekunder dari
instansi terkait, kajian dokumen, dan peraturan perundang-undangan, dan untuk
data primer dengan melakukan wawancara kepada stakeholder terkait, dimana
pemilihan responden wawancara dilakukan dengan metode purposive sampling,
dengan menggunakan metode analisis konten, analisis deskriptif kualitatif dan
kuantitatif, dan analisis skoring.
Penelitian ini telah merumuskan 3 (tiga) domain, 7 (tujuh) kriteria, dan 15
(lima belas) indikator, yang digunakan untuk evaluasi tingkat kematangan smart
governance Kota Bandung. Dimana dapat diketahui bahwa penilaian tingkat
kematangan smart governance Kota Bandung meraih skor sebesar 75,7% yang
menunjukkan berada pada tingkat Integrative atau inisiastif smart governance sudah
dengan rencana, pengembangan, operasional dan monitoring secara menyeluruh,
dan mulai memperlihatkan kolabrasi antar sistem.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kematangan smart
governance Kota Bandung sudah tergolong tinggi dan sudah hampir mencapai level
smart, sehingga dapat diketahui bahwa Kota Bandung dalam pengimplementasian
smart governance-nya sudah bagus dalam mendukung smart city di Kota Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan beberapa metode untuk
meningkatkan penerapan smart governance Kota Bandung.