ABSTRAK I Gede Eka Yasa Utama Wibawa
PUBLIC Alice Diniarti COVER I Gede Eka Yasa Utama Wibawa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 I Gede Eka Yasa Utama Wibawa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 I Gede Eka Yasa Utama Wibawa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 I Gede Eka Yasa Utama Wibawa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 I Gede Eka Yasa Utama Wibawa
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA I Gede Eka Yasa Utama Wibawa
PUBLIC Alice Diniarti
Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia semakin giat
meluncurkan kemasan berkelanjutan di tengah masalah lingkungan dalam
penggunaan plastik. Kemasan 'berkelanjutan' tersebut dapat dibilang lebih
berpengaruh pada persepsi dan minat konsumen, meskipun ada kemasan botol
'konvensional' dan premium lainnya. Sehingga menjadi menarik untuk menyelidiki
persepsi dan ketertarikan konsumen yang sebenarnya saat berinteraksi dengan
desain kemasan yang berkelanjutan. Lima kemasan AMDK yang telah tersedia
dipilih sebagai objek penelitian: Desain botol Le Minerale (konvensional), desain
botol Aqua Reflection (premium), Aqua Life, Cleo Eco Green dan Ades
(berkelanjutan). Sebuah studi survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner
semantik diferensial untuk mengidentifikasi perbedaan persepsi konsumen. 90
responden berpartisipasi dalam survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan persepsi yang signifikan pada tiga jenis desain kemasan air
kemasan: konvensional, premium, dan berkelanjutan. Perbedaan persepsi tersebut
terlihat pada atribut warna, gambar, bahan, dan bentuk kemasan. Secara
keseluruhan, sebagian besar responden memiliki ketertarikan terhadap desain
kemasan Aqua Reflection. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemasan premium
dianggap memiliki kualitas 'tertentu' yang berkelanjutan dan oleh karena itu
menarik perhatian konsumen. Studi tersebut juga menemukan bahwa terdapat
korelasi antara persepsi dan ketertarikan konsumen. Minat mereka pada material
kemasan berkaitan dengan persepsi 'kebaruan' desain dan ditemukan berpengaruh
terhadap persepsi konsumen tentang keberlanjutan.