Kapabilitas organisasi adalah kapasitas perusahaan untuk mengembangkan kompetensi dan kapasitas
dari sumber dayanya untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Saat ini kapabilitas organisasi banyak
digunakan untuk meningkatkan kompetensi keselamatan proses di bisnis hulu minyak dan gas.
Keselamatan proses adalah salah satu kinerja perusahaan yang memiliki kontribusi signifikan terhadap
pencegahan insiden besar. Ada banyak insiden besar yang disebabkan oleh kurangnya kompetensi
keselamatan proses. Berdasarkan data, total biaya yang diakibatkan insiden dalam 1 tahun adalah US$
390,000. Di perusahaan, pelatihan dan kompetensi termasuk dalam 5 penyebab tertinggi untuk insiden
besar yang terjadi selama 5 tahun terakhir. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan program
keselamatan proses yang dapat meningkatkan kompetensi keselamatan proses secara kontinyu.
Standar yang digunakan untuk mengembangkan keselamatan proses adalah standar dari Center for
Chemical Process Safety (CCPS) dan Operation Excellence Management System (OEMS). CCPS telah
mengembangkan Risk Based Process Safety Element (RBPS) yang berisi kompetensi keselamatan proses
pada pilar pertamanya. Beberapa area yang menjadi focus dari keselamatan proses pada OEMS yang
terdiri dari Process Safety Information (PSI), prosedur, codes and standards, kesiapan operasi,
manajemen perubahan (MOC), manajemen risiko (RM), dan pelaporan & investigasi insiden.
Level kompetensi dari masing-masing fokus area dibagi menjadi awareness, fundamental application,
skilled application, and mastery. Penelitian ini kemudian melakukan analisis gap yang ada antara level
kompetensi saat ini dengan level kompetensi yang diharapkan dan ada rekomendasi untuk
mengembangkan program pembelajaran yang berkelanjutan dan sistem audit untuk mengamati level
kompetensi operator dan kepala tim operasi. Penelitian ini akan merekomendasikan pengembangan
Process Safety Organization Capability Enhancement (PSOCE) yang akan menjadi standar, pendekatan
terstruktur, dan acuan untuk meningkatkan kecakapan keselamatan proses sebagai langkah pencegahan
insiden keselamatan proses yang serius. PSOCE akan berupa pelatihan, pembelajaran individu,
pembelajaran kelompok, verifikasi dan validasi, serta pemberian penghargaan. Pada aktivitas pelatihan
akan terdapat pelatihan berbasis komputer (CBT) dan kelas workshop yang akan menjadi tempat berbagi
pengalaman antar operator. Pembelajaran kelompok akan terdiri dari table top drill, wet drill, dan
aktivitas PSOCE dari pimpinan kerja. Operator juga diharapkan memasukkan umpan balik mengenai
dokumen PSI dan prosedur melalui program OP V&V dan PSI V&V. Selain aktivitas pembelajaran,
akan terdapat evaluasi kompetensi melalui PSM LE dan PSAL. PSOCE akan dikoordinasikan oleh tim
Manajemen Keselamatan Proses (PSM) dan kepatuhannya dimonitor melalui score card keselamatan
proses bulanan. Sebagai bagian pemberian penghargaan akan ada program operator of the month dan
PSI award untuk upaya operator meningkatkan kultur keselamatan proses di daerah operasi mereka.