digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sri Listiani
PUBLIC Alice Diniarti

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit dan semakin meluas terutama di pulau Jawa. Cirebon merupakan salah satu daerah yang terkenal di Jawa Barat yang memiliki tradisi membatik dan memiliki sentra batik yang terdapat di desa Trusmi. Pada penelitian ini dipilihlah batik sawat pengantin sebagai salah satu objek penelitian karena batik ini masih jarang dijadikan sebagai objek penelitian dalam jurnal maupun literatur terutama dalam membahas tentang unsur estetik yang terkandung di dalamnya. Saat ini batik sawat pengantin tidak hanya digunakan pada saat acara pernikahan saja tetapi juga sering digunakan sebagai busana sehari-hari oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat cenderung tidak memahami unsur estetik pada batik sawat pengantin sehingga masyarakat tidak mengerti filosofi atau pesan yang terkandung di dalam batik tersebut. Oleh karena itu, perlunya dilakukan penelitian berupa pengkajian estetik untuk mengetahui unsur-unsur estetik yang terkandung baik dari batik koleksi Sultan Abdul Gani maupun koleksi Masina. Penelitian ini akan berfokus pada komparasi unsur estetik ragam hias yang terkandung pada batik koleksi Sultan Abdul Gani dan koleksi Masina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif agar menghasilkan data yang bersifat deskriptif. Data yang dihasilkan selanjutnya dikaji lebih lanjut dengan metode komparatif untuk memeriksa atau menganalisis hingga diketahui persamaan maupun perbedaan pada objek yang diteliti yaitu batik sawat pengantin koleksi Sultan Abdul Gani dan koleksi Masina. Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara secara terstruktur dengan beberapa narasumber, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil kajian literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian yang didapatkan adalah batik sawat pengantin di setiap kolektor memiliki penamaan ornamen berbeda seperti pada koleksi Sultan Abdul Gani terdapat damar sewu, kanzul tarraqi, belah ketupat, guwa garba ma’rifatiman, klambi Ong Tin, lam alif terbalik, daun sirih, kembang teratai dan burung terbang sedangkan pada koleksi Masina nama-nama ornamen diambil dari aksesoris yang digunakan oleh pengantin Sunda seperti mangle pasung, pinti, sunda siger, rambang melati dan kembang teratai. Persamaan penamaan terdapat pada ornamen sawat dan atap rumah. Secara visual perbedaan batik dari kedua kolektor ini terdapat pada isen-isen dan warna.