Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah ada sejak zaman
Kerajaan Majapahit dan semakin meluas terutama di pulau Jawa. Cirebon
merupakan salah satu daerah yang terkenal di Jawa Barat yang memiliki tradisi
membatik dan memiliki sentra batik yang terdapat di desa Trusmi. Pada penelitian
ini dipilihlah batik sawat pengantin sebagai salah satu objek penelitian karena batik
ini masih jarang dijadikan sebagai objek penelitian dalam jurnal maupun literatur
terutama dalam membahas tentang unsur estetik yang terkandung di dalamnya.
Saat ini batik sawat pengantin tidak hanya digunakan pada saat acara pernikahan
saja tetapi juga sering digunakan sebagai busana sehari-hari oleh masyarakat. Hal
ini dikarenakan masyarakat cenderung tidak memahami unsur estetik pada batik
sawat pengantin sehingga masyarakat tidak mengerti filosofi atau pesan yang
terkandung di dalam batik tersebut. Oleh karena itu, perlunya dilakukan penelitian
berupa pengkajian estetik untuk mengetahui unsur-unsur estetik yang terkandung
baik dari batik koleksi Sultan Abdul Gani maupun koleksi Masina. Penelitian ini
akan berfokus pada komparasi unsur estetik ragam hias yang terkandung pada
batik koleksi Sultan Abdul Gani dan koleksi Masina.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif agar
menghasilkan data yang bersifat deskriptif. Data yang dihasilkan selanjutnya dikaji
lebih lanjut dengan metode komparatif untuk memeriksa atau menganalisis hingga
diketahui persamaan maupun perbedaan pada objek yang diteliti yaitu batik sawat
pengantin koleksi Sultan Abdul Gani dan koleksi Masina. Data primer
dikumpulkan dengan cara wawancara secara terstruktur dengan beberapa
narasumber, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil kajian literatur dan
dokumentasi. Hasil penelitian yang didapatkan adalah batik sawat pengantin di
setiap kolektor memiliki penamaan ornamen berbeda seperti pada koleksi Sultan
Abdul Gani terdapat damar sewu, kanzul tarraqi, belah ketupat, guwa garba
ma’rifatiman, klambi Ong Tin, lam alif terbalik, daun sirih, kembang teratai dan
burung terbang sedangkan pada koleksi Masina nama-nama ornamen diambil dari
aksesoris yang digunakan oleh pengantin Sunda seperti mangle pasung, pinti,
sunda siger, rambang melati dan kembang teratai. Persamaan penamaan terdapat
pada ornamen sawat dan atap rumah. Secara visual perbedaan batik dari kedua
kolektor ini terdapat pada isen-isen dan warna.