digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nesa Nurhadi Sunarya
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Nesa Nurhadi Sunarya
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Nesa Nurhadi Sunarya
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Nesa Nurhadi Sunarya
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Nesa Nurhadi Sunarya
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Nesa Nurhadi Sunarya
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Nesa Nurhadi Sunarya
PUBLIC Irwan Sofiyan

PT. Jasamarga Pandaan Tol (JPT) merupakan operator jalan tol yang mengoperasikan secara resmi ruas Gempol – Pandaan berlokasi di Jawa Timur. JPT melakukan penyesuaian skema pengusahaan melalui business plan addendum bulan Maret tahun 2015, dimana pada model ini proses pembiayaan melibatkan penggunaan dana pinjaman pemegang saham. Profit yang dihasilkan model business plan ini dinilai memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi selama periode tenor pinjaman, dan berpotensi terjadi gagal bayar kepada pihak kreditur. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, diperlukan pembandingan terhadap alternatif metode pembiayaan lain seperti restrukturisasi kredit (refinancing), dan DINFRA. Tujuan penelitan ini yaitu mengkaji implementasi refinancing terhadap pengusahaan jalan tol yang dikelola oleh JPT, untuk kemudian dibandingkan dengan business plan addendum bulan Maret tahun 2015, dan implementasi DINFRA. Metode yang digunakan yaitu analisis kelayakan finansial yang memperhitungkan nilai NPV, B/C, PP, IRR, WACC, dan ROI sebagai parameter. Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial, model refinancing memberikan nilai parameter PP, dan ROI yang lebih baik daripada model business plan, serta keseluruhan nilai parameter yang lebih baik daripada DINFRA (ekuitas). Hal ini disebabkan oleh nilai modal investasi pada model refinancing yang lebih rendah karena tidak adanya penambahan modal baru selama masa konsesi.