digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Okta Bramantio Swida
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Okta Bramantio Swida
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Okta Bramantio Swida
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Okta Bramantio Swida
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Okta Bramantio Swida
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Okta Bramantio Swida
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Okta Bramantio Swida
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Okta Bramantio Swida
PUBLIC Alice Diniarti

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melalui Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat) yang bergerak di bidang pengembangan dan perekayasaan satelit telah berhasil merakit dan meluncurkan 3 buah satelit ke parkir orbitnya yaitu LAPAN-TUBSAT, LAPAN-A2/LAPAN-ORARI, dan LAPAN-A3/LAPAN-IPB. Hingga saat ini, LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 masih beroperasi dan digunakan untuk melaksanakan misi penginderaan jauh. Berdasarkan parkir orbitnya, kedua satelit ini merupakan satelit yang tergolong dalam satelit orbit rendah (Low Earth Orbit) dengan orbit parkir pada ketinggian 630 km untuk LAPAN-A2 dan 505 km untuk LAPAN-A3. Pada satelit orbit rendah, gaya perturbasi atau gangguan sangat berpengaruh terhadap dinamika orbitnya meliputi gaya gesek dengan atmosfer dan medan gravitasi Bumi yang tidak seragam karena bentuk Bumi yang bulat pepat. Penentuan parameter orbit suatu satelit disebut dengan propagasi orbit. Propagasi orbit dilaksanakan dengan tinjauan general atau specific perturbation bergantung pada tinjauan gaya perturbasi yang dialami satelit tersebut. Saat ini propagasi orbit satelit mulai banyak yang menggunakan metode pendekatan numerik seperti formulasi Cowell dan Runge-Kutta. Hal ini dikarenakan kemampuan komputer yang semakin canggih serta tingkat akurasi yang tinggi yang dimiliki oleh metode numerik. Dari pengerjaan Tugas Akhir ini, dipilih 4 model perturbasi yang ditinjau dan menggunakan formulasi Cowell serta integrasi numerik Runge-Kutta orde keempat. Dari proses tersebut didapatkan hasil bahwa satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI dapat dipropagasikan menggunakan model kepepatan Bumi + atmospheric drag dengan waktu operasi selama 2 hari, sementara itu satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB lebih cocok menggunakan model two body + atmospheric drag dengan waktu propagasi selama 2 hari.