digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Raden Jonathan Mahendra C D
PUBLIC Devi Septia Nurul

Daerah Karangsambung memiliki keberagaman geologi yaitu ditemukannya batuan metamorf bercampur dengan beku dan serpih di Kompleks Melange Luk Ulo. Karakterisasi batuan metamorf di kompleks tersebut sudah banyak dilakukan secara geologi dan geokimia, tetapi masih kurang dari sudut pandang geofisika. Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk menentukan sifat-sifat fisis batuan metamorf dari Luk Ulo, yang berupa densitas dan suseptibilitas magnetik bergantung frekuensi (????????????). Besaran fisis untuk jenis batuan tertentu didapatkan dari pengukuran sendiri pada sampel batuan tersebut di laboratorium, yang hasilnya lalu diinterpretasi berdasarkan teori dalam literatur. Pengukuran densitas didapatkan menggunakan perhitungan matematis dari nilai berat dan volume yang diukur menggunakan neraca teknis dan jangka sorong. Nilai ???????????? didapatkan dari pengukuran menggunakan Bartington MS2 Magnetic Susceptibility Meter. Didapatkan nilai densitas batuan metamorf dalam rentang 2.57-2.66 g/cm3, dengan pengecualian untuk serpentinit yang bernilai 2.06 g/cm3. Nilai ???????????? batuan terletak pada rentang 0-2%, kecuali untuk gneis dan marmer dengan nilai pada rentang 2-10%. Berdasarkan densitas bisa diduga bahwa serpentinit terbentuk pada keadaan orogenik subduksi, sementara batuan lainnya pada keadaan orogenik tabrakan dengan suhu dan tekanan yang lebih tinggi. Nilai ???????????? yang rendah yaitu 0-2% menandakan batuan metamorf hanya mengandung sedikit butiran superparamagnetik (SP) yaitu < 10%, tapi gneis dan marmer mengandung 10-75% butir SP. Banyaknya butir SP pada sampel gneis dan marmer disebabkan tingginya tingkat metamorfisme mereka. Densitas batuan sampel bernilai rendah sementara suseptibilitasnya relatif tinggi dibandingkan dengan batuan beku dan sedimen sumbernya di Karangsambung. Batuan dengan densitas rendah cenderung untuk memiliki nilai suseptibilitas frekuensi rendah yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Metamorfisme bisa meningkatkan atau mengurangi suseptibilitas magnetik batuan, tergantung tingkatannya.