digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ali Akbar Fadallah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Ali Akbar Fadallah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Ali Akbar Fadallah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Ali Akbar Fadallah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Ali Akbar Fadallah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Ali Akbar Fadallah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2012 TA PP ALI AKBAR FADALLAH_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Dalam era globalisasi batasan wilayah bukan lagi sebagai hambatan bagi pergerakan modal penggerak perkembangan kota. Kondisi tersebut membuka peluang sekaligus mengantarkan kota – kota kepada sebuah kompetisi besar untuk dapat menarik modal tersebut. Salah satu konsep yang kini populer digunakan dalam merespon keadaan tersebut pada perencanaan kota ialah konsep city branding. City branding adalah konsep pemasaran kota dengan mengasosiasikan brand dengan kota melalui pembentukan citra kota pada pemikiran dan persepsi orang terhadap kota. City branding yang kuat berangkat dari identitas khas yang dimiliki kota dan merepresentasikan karakteristik khas kota tersebut. Di Indonesia, penerapan konsep city branding dipengaruhi oleh situasi adanya pemberlakuan sistem daerah otonom yang dilihat sebagai peluang dan pemberlakuan AFTA yang dilihat sebagai tantangan. Salah satu kota di Indonesia yang menerapkan konsep serupa adalah kota Pekalongan. Penerapan konsep city branding dalam praktiknya mengarah pada penerapan konsep yang parsial dan impelementasi program promosi yang sporadis tanpa tujuan yang jelas. Seharusnya city branding adalah proses yang bertahap, jangka panjang, dan komprehensif serta membutuhkan konsistensi dalam penerapannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses penerapan konsep city branding dikota Pekalongan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara studi literatur, observasi lapangan, wawancara mendalam, dan survei instansi. Untuk mengolah data-data tersebut teknik analisis yang digunakan ialah analisis isi. Berdasarkan hasil analisis, proses penerapan konsep city branding kota Pekalongan dilakukan secara bertahap sesuai dengan variabel dan indikator yang telah dirumuskan peneliti sebelumnya. Konsep ini juga telah bersinergi dengan rencana pembangunan yang ada. Adanya sinergi ini membuat program strategi yang diterapkan konsep maupun rencana pembangunan saling mengisi dan menguatkan. Selain itu, program strategi dari konsep ini pun berjalan secara komprehensif dan paralel pada semua aspek yang dapat memperkuat branding kota yaitu pengembangan dan partisipasi penduduk lokal, lansekap, infrastruktur, pelayanan, dan promosi kota . Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa penerapan konsep city branding kota Pekalongan tidak mengarah pada penerapan yang parsial dan penerapan strategi sporadis yang diasumsikan terjadi pada praktik konsep ini pada umumnya. Meskipun demikian, proses penerapan konsep ini tidak terlepas dari kekurangan yang seharusnya dilakukan oleh kota pekalongan yaitu pembagian peran dalam proses penerapan konsep terutama kepada pebisnis dan masyarakat yang memiliki pengaruh didalam kota.