ABSTRAK Afidah Dzikra
PUBLIC Alice Diniarti COVER Afidah Dzikra
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 Afidah Dzikra
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
BAB 2 Afidah Dzikra
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
BAB 3 Afidah Dzikra
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
BAB 4 Afidah Dzikra
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
BAB 5 Afidah Dzikra
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
PUSTAKA Afidah Dzikra
PUBLIC Alice Diniarti
Dalam rangka mencari solusi terhadap ancaman krisis air yang sedang dihada-
pi daerah-daerah kering di berbagai negara, maka perlu dilakukan penelitian
untuk mencari sumber air alternatif dan teknologi yang berkelanjutan. Salah
satu sumber air alternatif yang sudah diteliti dan diaplikasikan di sejumlah
negara ialah sumber air yang berasal dari kabut. Karena memiliki kandungan
air yang cukup tinggi, kabut dapat menjadi solusi yang cukup menjanjikan
untuk permasalahan krisis air di daerah-daerah kering, terutama untuk da-
erah dengan intensitas kejadian kabut yang tinggi. Dari berbagai penelitian
mengenai penangkapan air kabut, Standard Fog Collector (SFC) merupakan
salah satu alat penangkap kabut yang umum digunakan. SFC menggunakan
jaring dengan material polipropilen yang dinamakan Raschel mesh.
Pada penelitian Tesis ini dilakukan simulasi komputasional nilai esiensi
penangkapan air kabut menggunakan Raschel mesh. Program yang digunakan
untuk simulasi ini dibuat dengan memanfaatkan set persamaan yang telah
dipelajari dari beberapa penelitian terdahulu. Analisis parameter cuaca dan
parameter alat penangkap kabut juga dilakukan menggunakan program ter-
sebut untuk melihat pengaruhnya pada perhitungan nilai esiensi. Hasil dari
analisis kedua parameter menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan
pengaruhnya pada perolehan nilai efisiensi ialah kecepatan angin dan koefisien
shade jaring.
Perbandingan antara keluaran program dan hasil eksperimen laboratori-
um menunjukkan adanya peningkatan perolehan volume air seiring dengan
peningkatan kecepatan angin pada rentang 100 cm/s hingga 300 cm/s. Per-
bandingan keluaran program dengan hasil eksperimen lapangan menunjukkan
adanya selisih nilai namun masih dalam besaran yang sama. Selisih nilai terse-
but disebabkan oleh beberapa fenomena sis yang terjadi selama pengambilan
data lapangan yang tidak dimasukkan dalam perhitungan program.