Penulis beranggapan bahwa figur perempuan adalah sosok yang penting dalam
dunia seni rupa khususnya seni lukis, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya karya
yang meminjam tubuh perempuan sebagai media guna menyampaikan gagasan.
Penulis melihat bahwa figur perempuan selalu dikaitkan dengan berbagai macam
narasi yang menyangkut emosi psikologis seperti rasa senang, sedih, gembira, atau
bahkan marah. Melalui tugas akhir ini, penulis mencoba untuk memisahkan figur
perempuan dengan narasi tersebut. penulis merasa figur perempuan sendiri
memiliki kekuatan emosi estetis yang seharusnya sudah cukup untuk ditampilkan
secara mandiri.
Untuk mencapai gagasan tersebut, penulis mencoba untuk melakukan transfigurasi
figur perempuan dengan mengolahnya menjadi bentuk geometris. Bentuk
geometris dipilih karena dianggap memiliki kenetralan dan jauh akan bias narasi,
penulis berharap dapat menghadirkan keindahan melalui komposisi yang
dihasilkan dari warna, bentuk, tekstur dan garis sehingga tercipta emosi estetis
yang sederhana namun juga rumit.