digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Agung Prasetia
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Produksi PT Bara Kusan mencapai 28,38 juta ton di tahun 2019. Dari 28,38 juta ton batubara itu, hanya 18,5 juta ton dihancurkan oleh fasilitas peremukan milik PT Bara Kusan, sisanya 9,88 juta ton dihancurkan oleh fasilitas peremukan pihak ketiga. Biaya peremukan menggunakan fasilitas peremukan pihak ketiga per ton batubara adalah Rp 37.461 lebih tinggi daripada menggunakan fasilitas peremukan milik PT Bara Kusan. Dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih lambat karena Corona Virus Disease-19 (COVID-19), terutama Cina dan India, kebutuhan akan batubara juga lebih rendah, yang memberikan ancaman signifikan terhadap kelebihan pasokan batubara Indonesia, yang ditandai oleh tren penurunan harga batubara di bulan-bulan sebelumnya ke level terendah sejak 2016 di USD 24,15 / ton untuk batubara ICI 4 (batubara PT Bara Kusan). Mengurangi OPEX dengan mengurangi proporsi batubara yang diremukkan oleh fasilitas peremukan pihak ketiga adalah faktor kunci bagi perusahaan untuk bertahan selama pandemi. Salah satu cara untuk melakukan itu adalah dengan meningkatkan kapasitas fasilitas penghancur batu bara PT Bara Kusan dengan mengurangi kegagalan operasi. Metode six-sigma digunakan untuk mengidentifikasi cacat pada proses dan menguranginya. Metode pengumpulan data menggunakan metode kuantitatif dengan mengambil sampel data produksi dan kualitatif dengan wawancara ke 6 responden.