Mahasiswa merupakan sumber daya potensial bagi kemajuan bangsa. Keberhasilan studi
mahasiswa di kampus dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu manajemen diri,
lingkungan sekitar, kondisi eksternal, kondisi fisik, olahraga dan derajat kesehatan. Penyakit yang
sering diderita oleh mahasiswa adalah gangguan saluran cerna dan gangguan pernafasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola insidensi
penyakit yang sering diderita mahasiswa ITB. Penelitian ini merupakan studi kualitatif non
eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian observasi deskriptif. Penelitian ini
dilaksanakan secara retrospektif (menggunakan data pasien yang berkunjung ke UPT Layanan
Kesehatan ITB periode Januari-Maret 2020) dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kualitas hidup, pengelolaan stress
dan gaya hidup yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan penilaian kualitas hidup
responden (EQ-5D), 92,5% tidak mengalami masalah dalam kemampuan berjalan dan bergerak,
98,2% tidak mengalami masalah dalam perawatan diri, 86,3% tidak mengalami masalah dalam
kegiatan yang biasa dilakukan, 64,1% tidak mengalami masalah dalam rasa sakit/tidak nyaman
dan 52,2% mengalami masalah sedang dalam rasa cemas/depresi. Berdasarkan penilaian
pengelolaan stress mahasiswa, mahasiswa yang mengalami stress sedang menunjukkan presentase
yang cukup tinggi untuk penderita commoncold, dyspepsia, faringitis, gastritis dan ISPA berturut-
turut sebesar 79,5%, 64,3%, 83,3%, 72%, dan 86,7%. Berdasarkan penilaian gaya hidup, 86,3%
responden memiliki aktivitas fisik yang kurang baik, 73% memiliki pola makan dan nutrisi yang
kurang baik, 92,5% memiliki kesadaran terhadap kesehatan yang kurang baik, 73,9% memiliki
aktivitas rutin harian yang kurang baik, dan 71,2% memiliki pola tidur yang tidak tetap.