digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Qisthi Khuril Wazni
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Qisthi Khuril Wazni
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Qisthi Khuril Wazni
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Qisthi Khuril Wazni
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Qisthi Khuril Wazni
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Qisthi Khuril Wazni
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Qisthi Khuril Wazni
PUBLIC Yoninur Almira


Rencana pemerintah mengenai perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Panajan Paser Utara menjadikan Provinsi Kalimantan Timur menjadi fokus percepatan dalam pembangunan baik fasilitas, sarana, maupun prasarana. Kota Bontang sebagai kota satelit yang berlokasi strategis dengan IKN memiliki pendapatan daerah tertinggi dari bidang industri minyak dan gas (migas). Sebagai sumber daya yang tidak dapat terbarukan dapat menjadikan pariwisata sebagai sektor alternatif dalam menunjang perekonomian Kota Bontang. Sektor pariwisata Kota Bontang berpeluang untuk meningkatkan jumlah wisatawan dengan adanya perpindahan IKN menuju Kalimantan Timur. Dalam rangka menjaga lingkungan hidup sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat, maka pariwisata berbasis ekowisata dapat diterapkan untuk Kota Bontang. Akan tetapi, terdapat kemiripan daya tarik wisata yang terdapat di Kota Bontang dengan wilayah lain di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga diperlukan adanya strategi pengembangan produk destinasi pariwisata berbasis ekowisata di Kota Bontang. Analisis dilakukan berdasarkan destinasi pariwisata berbasis ekowisata di Kota Bontang berdasarkan aspek 3A (Attraction, Amenity, and Accesibility), Tourism Area Life Cycle (TALC), spektrum ekowisata, daya tarik wisata unggulan, dan Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) sehingga menghasilkan strategi pengembangan pariwisata berbasis ekowisata di Kota Bontang. Berdasarkan analisis SWOT, daya tarik wisata di Kota Bontang berada pada kuadran ke II (S-T) di posisi x (1,39) dan y (-0.15). Didapatkan hasil bahwa destinasi pariwisata di Kota Bontang memiliki kesempatan yang besar untuk dikembangkan dengan memaksimalkan kekuatan internal dan mengatasi ancaman yang ada. Strategi yang dilakukan seperti mengadakan dan mengatur event-event yang ada dan memiliki keterkaitan dengan lingkungan, mengantisipasi perencanaan terhadap over developed yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, serta membina kelompok sadar wisata secara optimal dalam rangka mengembangkan destinasi pariwisata berbasis ekowisata di Kota Bontang.