digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Nomidhia Ikhsanul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Muhammad Nomidhia Ikhsanul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Muhammad Nomidhia Ikhsanul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Muhammad Nomidhia Ikhsanul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Muhammad Nomidhia Ikhsanul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Muhammad Nomidhia Ikhsanul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Muhammad Nomidhia Ikhsanul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2020 TA POP MUHAMMAD NOMIDHIA IKHSANUL_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2020 TA POP MUHAMMAD NOMIDHIA IKHSANUL_JURNAL.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Industri pengolahan kelapa sawit merupakan industri utama yang memiliki peran signifikan terhadap ekonomi wilayah di Kalimantan Barat. Pertumbuhan ekonomi tentunya harus ditunjang dengan penyediaan infrastruktur yang handal, salah satunya elektrifikasi. Selain produk olahan yang bernilai tinggi, saat ini Kalimantan Barat juga telah menggunakan potensi kelapa sawit sebagai bioenergi untuk alternatif elektrifikasi khususnya pada daerah yang terisolasi baik berupa IPP, Excess Power, maupun Captive Power dengan memanfaatkan produk sampingan berupa limbah padat dan cair. Hal ini juga sejalan dengan target pemerintah dalam meningkatkan bauran energi dan mendorong penerapan zero waste dalam kegiatan sektor industri. Namun, dalam pengembangannya terdapat berbagai persoalan untuk mencapai visi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan analisis kesiapan dan kendala yang dijadikan acuan untuk menyusun strategi pengembangan investasi energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit di Kalimantan Barat agar dapat terakselerasi dan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis perspektif berbagai pemangku kepentingan mengenai tantangan yang dihadapi dalam pengembangan energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit. Penelitian ini dijelaskan oleh metode deskriptif untuk membahas kondisi kesiapan maupun kendala berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Selain itu, metode SWOT serta analisis lingkungan strategis (IFAS-EFAS) digunakan untuk membahas posisi dan strategi prioritas pengembangan energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit di Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa kriteria kesiapan pengembangan energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit di Kalimantan Barat dari segi kontinuitas bahan baku, teknologi, infrastruktur, kebutuhan kapasitas, model bisnis, serta regulasi dan institusi sebagian besar telah memenuhi kriteria sehingga dapat dikatakan siap untuk dikembangkan. Meskipun hal ini juga diikuti oleh berbagai kendala yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hasil analisis lainnya juga menunjukkan bahwa pengembangan energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit di Kalimantan Barat berada pada kuadran pertumbuhan yang membutuhkan strategi dengan pendekatan Stable Growth Strategy. Pengembangan ini memanfaatkan potensi besar yang dimiliki untuk menghasilkan peluang yang optimal. Strategi prioritas yang dihasilkan pada studi ini berupa: melakukan dialog kebijakan dengan investor dan pelaku industri kelapa sawit, melakukan promosi investasi dan penciptaan pasar, meningkatkan kapasitas dan peran pemerintah daerah, melakukan kerjasama pengembangan proyek pada skala ekonomis, serta penguatan BUMDes dan Koperasi petani sawit di Kalimantan Barat.