digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Musik memiliki kemampuan menyampaikan ekspresi serta aspirasi yang mampu mempengaruhi khalayaknya. Seperti halnya desain sampul album musik yang merupakan salah satu media berkarya dari musisi untuk mewakilkan pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah album musik. Sampul album musik indie mengalami perkembangan yang pesat melihat dari awal kemunculannya memiliki kaitan dengan berbagai pergerakan-pergerakan sosial dan memberikan stimuli bagi para penikmatnya. Mengenai hal ini, desain sampul album musik Homicide memiliki konsistensi dalam mengkritik dan protes terhadap kekuasaan di Indonesia. Penelitian ini berusaha membedah desain sampul album musik Homicide mulai dari struktur unit tanda yang hadir, pesan yang disampaikan serta relasi antar desain sampul album dan relasinya dengan realitas politik sosial di Indonesia. Dengan menggunakan teori semiotika roland barthes setiap struktur unit tanda dibedah mulai dari denotasi, konotasi, relasi hingga sampai pada tingkatan mitosnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis teks dengan mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan semiotika serta hal-hal yang menyangkut kritik serta tragedi sosial di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari makna pesan dan kaitannya dengan realitas aktifitas kritik terhadap kekuasaan di Indonesia. Sehingga benang merah kritik yang dilakukan oleh Homicide pada desain sampul albumnya dapat diuraikan secara deskriptif. Penjabaran aksi-aksi yang bersifat emansipatoris dalam aksi kritik yang dilakukan oleh Homicide melalui desain sampul albumnya untuk mendapatkan pola kritik yang mereka lakukan. Hasil dari penelitian ini merupakan tingkatan tanda, pesan yang membentuk makna di dalamnya serta pola kritik yang terjadi antar desain sampul album serta relasi setiap sampul album dengan realitas aktifitas politik dan sosial di Indonesia.