Spesies jamur dari Penicillium sp. yang berasal dari lingkungan laut telah mendapatkan banyak perhatian
dikarenakan kekayaan metabolit sekunder yang diproduksi. Metabolit sekunder Penicillium sp. sejak lama
telah diakui sebagai sumber yang menjanjikan untuk dikembangkan menjadi obat karena aktivitas
biologinya yang luas. Pada dunia medis sendiri terdapat urgensi untuk mengembangkan obat antibakteri
dan antikanker baru. Maraknya resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik yang telah ada, resistensi
sel kanker terhadap obat anti kanker yang telah ada dan banyaknya tipe dari kanker yang belum
ditemukan obatnya memicu peneliti untuk terus mencari senyawa baru dengan aktifitas antibakteri dan
antikanker. Salah satu senyawa alternatif yang dapat dikembangkan menjadi obat antikanker dan
antibakteri adalah senyawa metabolit sekunder dari Penicillium sp. Makalah ini menyajikan tinjauan
sistematis dari metabolit sekuder Penicillium sp. dengan aktivitas antibakteri dan / efek sitotoksisitas serta
proses isolasi dan skrining aktivitas metabolit sekunder Penicillium sp. (meliputi literatur dari awal tahun
2010 hingga tahun 2020). Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi literatur dimana 15 literatur
diambil dari data base Science Direct (https://www.sciencedirect.com/) dan Pubmed
(https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/). Tercatat dari tahun 2010 hingga 2020 didapat 39 senyawa dengan
aktivitas antibakteri dan / efek sitotoksisitas. 39 senyawa tersebut terdiri atas 26 senyawa metabolit
sekunder Penicillium sp. yang memiliki aktivitas antibakteri dan 14 senyawa dengan efek sitotoksisitas.
Senyawa yang berjumlah 39 tersebut terdiri atas 4 senyawa indol diterpenoid, 3 senyawa phenalenone, 3
senyawa sesquiterpenoid, 4 senyawa isocoumarin, 3 senyawa diketopiperazine, 2 senyawa turunan
benzophenone, 2 senyawa phenol, 2 senyawa turunan anthranilic acid, 2 senyawa turunan diphenyl, 2
senyawa diketopiperazin alkaloid, 1 senyawa a-aflatremane, 1 senyawa aflavinine, 1 senyawa
hydroxyphenyl acetic acid, 1 senyawa phenolic enamide, 1 senyawa fenol, 1 senyawa benzofuran, 1
senyawa turunan phtalide, 1 senyawa furanon, 1 senyawa hydroxy benzaldehyde dan 2 senyawa lainnya.