digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Event seismik yang besar akibat aktivitas pertambangan bawah tanah dapat menginduksi mikroseismik. Tingkat seismisitas yang meningkat setelah terjadi gempa besar meluruh dalam beberapa jam, atau disebut sebagai sekuen gempa susulan, yang berpotensi menyebabkan kerusakan dengan risiko tinggi. Protokol reentry membatasi akses pada area terdampak event besar dalam periode waktu tertentu selama peluruhan aktivitas gempa susulan. Pada penelitian ini, penulis mengembangkan protokol re-entry melalui analisis pola peluruhan sekuen gempa susulan di lapangan pertambangan “UC” berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Vallejos (2017) di Ontario, Kanada. Seleksi data magnitudo, waktu, dan lokasi diaplikasikan pada sekuen gempa susulan untuk melakukan curve fitting pada pola peluruhan sekuen gempa susulan hingga diperoleh parameter Hukum Omori yang sesuai dan menghitung waktu re-entry. Kelas-kelas event signifikan pada lapangan pertambangan “UC” yang dianalisa merupakan event independen, kelompok event kompleks dan kluster-kluster event yang berbeda dalam waktu berdekatan. Sebanyak 32 event mainshock independen dianalisa dan diperoleh nilai waktu re-entry yang lebih tinggi dari perhitungan pada penelitian terdahulu. Waktu reentry dengan magnitudo event berhubungan secara cukup signifikan pada lapangan pertambangan “UC” dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,4771.