Event seismik yang besar akibat aktivitas pertambangan bawah tanah dapat
menginduksi mikroseismik. Tingkat seismisitas yang meningkat setelah terjadi
gempa besar meluruh dalam beberapa jam, atau disebut sebagai sekuen gempa
susulan, yang berpotensi menyebabkan kerusakan dengan risiko tinggi. Protokol reentry membatasi akses pada area terdampak event besar dalam periode waktu
tertentu selama peluruhan aktivitas gempa susulan. Pada penelitian ini, penulis
mengembangkan protokol re-entry melalui analisis pola peluruhan sekuen gempa
susulan di lapangan pertambangan “UC” berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Vallejos (2017) di Ontario, Kanada. Seleksi data magnitudo, waktu, dan lokasi
diaplikasikan pada sekuen gempa susulan untuk melakukan curve fitting pada pola
peluruhan sekuen gempa susulan hingga diperoleh parameter Hukum Omori yang
sesuai dan menghitung waktu re-entry. Kelas-kelas event signifikan pada lapangan
pertambangan “UC” yang dianalisa merupakan event independen, kelompok event
kompleks dan kluster-kluster event yang berbeda dalam waktu berdekatan.
Sebanyak 32 event mainshock independen dianalisa dan diperoleh nilai waktu
re-entry yang lebih tinggi dari perhitungan pada penelitian terdahulu. Waktu reentry dengan magnitudo event berhubungan secara cukup signifikan pada lapangan
pertambangan “UC” dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,4771.