digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cekungan Kutai adalah cekungan terbesar dan terdalam dengan cadangan hidrokarbon terbesar kedua di Indonesia. Selain perangkap struktur yang paling berperan, perangkap stratigrafi juga menjadi perangkap yang penting namun sulit diidentifikasi, khususnya di Lapangan “MIâ€, Cekungan Kutai. Reservoir pada lapangan ini terdiri dari lapisan tipis terisi gas yang sulit diidentifikasi. Karena tekanan ekonomi di tahun 2020, kegiatan eksploitasi tidak dilakukan di seluruh reservoir yang ada di dalam suatu lapangan, melainkan reservoir yang paling ekonomis yang didefinisikan sebagai economic pay. Istilah ini dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan pengembangan lapangan migas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan fasies seismik lingkungan pengendapan reservoir, memetakan persebaran tubuh reservoir dan kandungan fluidanya, serta memetakan persebaran economic pay untuk memandu pengembangan Lapangan “MIâ€. Penelitian ini menggunakan data seismik 3D PSTM dan tujuh data sumur. Analisis target dilakukan dari data log dan data seismik. Kemudian dilakukan pula pemisahan batupasir gas dan batupasir jenuh air/batulempung. Inversi AI diterapkan pada data seismik lalu ditransformasikan menjadi volume porositas untuk karakterisasi reservoir. Atribut seismik diterapkan pada data seismik untuk dilakukan analisis seismik stratigrafi. Perhitungan aritmatika sederhana diterapkan pada satu atribut dengan atribut lainnya untuk mencari hubungan paling baik terhadap net pay. Dari analisis target, setidaknya ada dua reservoir utama, yakni batupasir 990 dan 1010 yang terletak di bawah batulempung tebal. Batupasir 990 adalah endapan turbidit yang terjadi karena ketidakstabilan dan membentuk geometri fan. Sedangkan batupasir 1010 membentuk channel saat lowstand. Persebaran reservoir ini dikontrol oleh topografi lereng, yakni scarp slope untuk batupasir 990 dan channel untuk batupasir 1010. Kombinasi atribut dapat menampilkan fasies yang memiliki economic pay