Cekungan Kutai adalah cekungan terbesar dan terdalam dengan cadangan
hidrokarbon terbesar kedua di Indonesia. Selain perangkap struktur yang paling
berperan, perangkap stratigrafi juga menjadi perangkap yang penting namun sulit
diidentifikasi, khususnya di Lapangan “MIâ€, Cekungan Kutai. Reservoir pada
lapangan ini terdiri dari lapisan tipis terisi gas yang sulit diidentifikasi. Karena
tekanan ekonomi di tahun 2020, kegiatan eksploitasi tidak dilakukan di seluruh
reservoir yang ada di dalam suatu lapangan, melainkan reservoir yang paling
ekonomis yang didefinisikan sebagai economic pay. Istilah ini dikeluarkan oleh
perusahaan untuk kegiatan pengembangan lapangan migas. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk menentukan fasies seismik lingkungan pengendapan
reservoir, memetakan persebaran tubuh reservoir dan kandungan fluidanya, serta
memetakan persebaran economic pay untuk memandu pengembangan Lapangan
“MIâ€. Penelitian ini menggunakan data seismik 3D PSTM dan tujuh data sumur.
Analisis target dilakukan dari data log dan data seismik. Kemudian dilakukan pula
pemisahan batupasir gas dan batupasir jenuh air/batulempung. Inversi AI
diterapkan pada data seismik lalu ditransformasikan menjadi volume porositas
untuk karakterisasi reservoir. Atribut seismik diterapkan pada data seismik untuk
dilakukan analisis seismik stratigrafi. Perhitungan aritmatika sederhana diterapkan
pada satu atribut dengan atribut lainnya untuk mencari hubungan paling baik
terhadap net pay. Dari analisis target, setidaknya ada dua reservoir utama, yakni
batupasir 990 dan 1010 yang terletak di bawah batulempung tebal. Batupasir 990
adalah endapan turbidit yang terjadi karena ketidakstabilan dan membentuk
geometri fan. Sedangkan batupasir 1010 membentuk channel saat lowstand.
Persebaran reservoir ini dikontrol oleh topografi lereng, yakni scarp slope untuk
batupasir 990 dan channel untuk batupasir 1010. Kombinasi atribut dapat
menampilkan fasies yang memiliki economic pay