digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Indriany Putri Rahmani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Indriany Putri Rahmani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Indriany Putri Rahmani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Indriany Putri Rahmani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Indriany Putri Rahmani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Indriany Putri Rahmani
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Indriany Putri Rahmani
PUBLIC Yoninur Almira

DAFTAR Indriany Putri Rahmani
PUBLIC Yoninur Almira


Penyediaan air bersih merupakan salah satu cara untuk mengakses air bersih yang merupakan kebutuhan seluruh masyarakat. Sistem penyediaan air bersih berdasarkan skalanya terdiri dari sistem individual, sistem komunal dan sistem publik. Penyediaan air bersih di perumahan formal dilakukan oleh developer perumahan. Developer dalam menyediakan air bersihnya mempertimbangkan karakteristik perumahan yang dibangunnya sehingga dapat membentuk sebuah pola sistem air bersih. Sistem penyediaan air bersih yang aman dan sustainable diperlukan untuk dapat menjaga lingkungan. Pelayanan air bersih di Kota Bandung secara umum dilakukan oleh PDAM Kota Bandung dengan presentasi pelayanan sebesar 73% dari seluruh wilayah Kota Bandung, adanya beberapa persoalan terkait penyediaan air bersih melalui PDAM menyebabkan developer memiliki variasi sistem air bersih. Pemilihan sistem air bersih yang dilakukan developer harus memperhatikan kondisi lingkungan sehingga penyediaan air bersih dapat berkelanjutan. Untuk itu perlu diperhatikan bagaimana pola sistem air bersih yang dibangun developer pada perumahan formal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola sistem penyediaan air bersih berdasarkan karakteristik perumahan formal Kota Bandung. Untuk dapat menjawab tujuan tersebut maka dilakukan 1). melakukan identifikasi persebaran dan karakteristik perumahan formal Kota Bandung, 2). melakukan identifikasi sistem penyediaan air bersih oleh developer di perumahan formal Kota Bandung , 3). menganalisis pola sistem penyediaan air bersih berdasarkan karakteristik perumahan formal di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini secara umum adalah metode kuantitatif dimana metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis spasial yang digunakan untuk dapat mengetahui karakteristik perumahan dan sistem penyediaan air bersih di perumahan formal sedangkan metode analisis asosiasi yakni analisis tabulasi silang (crosstab) dan chi square digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara karakteristik perumahan dengan sistem air bersih untuk selanjutnya dapat diketahui pola sistem penyediaan air bersih. Dari hasil analisis diketahui bahwa sistem penyediaan air bersih individual dipengaruhi oleh karakteristik klasifikasi perumahan menengah ke bawah dan menengah, topografi wilayah sangat curam dancuram, akuifer dengan produktifitas sedang sampai tinggi, akuifer dangkal dan dalam dan kandungan endapan dan aliran vulkanik,sedangkan pada sistem air bersih komunal dipengaruhi oleh akuifer dengan produksi rendah sampai sedang, topografi agak curam, dan tidak tersedia PDAM, sistem publik dipengaruhi oleh akuifer dangkal produksi rendah-sedang, klasifikasi perumahan mewah, topografi landai, tersedia jaringan PDAM, kandungan batuan dengan kelulusan rendah.