digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Algadri Nafian
PUBLIC Alice Diniarti

Kebutuhan energi batubara di Indonesia selama 5 tahun terakhir terus meningkat. Kebutuhan yang meningkat tersebut perlu diimbangi dengan penemuan cadangan baru untuk menjamin keberlanjutan pemenuhan energi batubara di Indonesia. Oleh karena itu pemetaan geologi dilakukan untuk mengetahui keterdapatan dan penyebaran dari sumberdaya batubara. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran geologi daerah penelitian secara umum serta mengetahui karakteristik, estimasi sumberdaya dan kualitas batubara didaerah penelitian secara khusus. Data primer hasil pemetaan geologi akan dikorelasikan dengan data sekunder berupa data sumur bor dan hasil analisis proksimat PT. Bukit Asam, Tbk untuk perhitungan estimasi sumberdaya menggunakan Software Minescape 5.7 dan analisis kualitas batubara. Hasil pemetaan lapangan seluas 52,8 km2 menunjukkan daerah penelitian terdiri dari enam satuan batuan, yaitu Satuan Batupasir, Satuan Batulempung termasuk tujuh lapisan batubara utama didalam nya (lapisan batubara A1, A2, B, B1, B2, C, D), Satuan Batupasir – Batulanau termasuk empat lapisan batubara gantung didalamnya, Satuan Batupasir – Tuf, Satuan Intrusi Andesit, dan Satuan Endapan Alluvial. Satuan Batulempung dan Satuan Batupasir – Batulanau memiliki kesetaraan dengan Formasi Muaraenim yang merupakan formasi pembawa batubara di daerah penelitian. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah Sesar Mengiri Turun Sungai Enim, Sesar Naik Menganan Muara Tiga, Sesar Mengiri Kendi dan Sinklin Muara Tiga. Berdasarkan hasil pemetaan lapangan yang didukung oleh 27 data sumur bor dari PT. Bukit Asam, Tbk., dilakukan pemodelan penyebaran batubara untuk perhitungan estimasi sumberdaya. Estimasi sumberdaya pada lapisan batubara gantung adalah sebesar 19.479.240 ton sedangkan pada lapisan batubara utama sebesar 889.232.358 ton. Peringkat kualitas batubara pada lapisan batubara gantung adalah Subbituminous B coal, lapisan batubara A1 adalah Subbituminous A Coal sedangkan peringkat lapisan batubara A2, B, B1, B2, dan C adalah High volatile C Bitumious.