Trichoderma sp. asal laut memiliki potensi yang menjanjikan sebagai sumber dalam pengembangan
obat baru. Metabolit sekunder dari genus ini telah terbukti efektif terhadap beberapa bakteri,
jamur, dan menunjukkan efek sitotoksik terhadap beberapa kultur sel kanker. Luas wilayah perairan
dan keanekaragaman hayati laut Indonesia belum sepenuhnya terkesplorasi dan masih menyimpan
peluang besar untuk menghasilkan sumber daya laut yang bermanfaat. Penelitian ini bertujuan
untuk merangkum senyawa metabolit sekunder dari Trichoderma sp. asal laut yang telah diuji
aktivitas antimikroba dan efek sitotoksiknya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kajian pustaka
terkait dengan Trichoderma sp. asal laut dan metabolit sekundernya selama sepuluh tahun terakhir.
Penelitian ini mencakup 17 senyawa metabolit sekunder dengan struktur yang telah ditentukan
melalui proses elusidasi struktur. Senyawa 1–3 diuji aktivitasnya terhadap Mycobacterium
smegmatis, Mycobacterium bovis BCG, dan Mycobacterium tuberculosis H37Rv. Senyawa 4 diuji
aktivitasnya sebagai antijamur terhadap Candida albicans SC5314 dan efek sinergis dengan
antijamur. Senyawa 5–7 diujikan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan methicillin-resistant
Staphylococcus aureus (MRSA). Senyawa 8 dan 9 diuji aktivitasnya terhadap Staphylococcus aureus,
Vancomycin-resistant Enterococci (VRE), Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella
pneumoniae. Senyawa 10–16 memiliki efek sitotoksik terhadap kultur sel kanker. Senyawa 17
menunjukkan aktivitas terhadap bakteri Escherichia coli.