digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Nurussyifaail Fuadah
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Nurussyifaail Fuadah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nurussyifaail Fuadah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nurussyifaail Fuadah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nurussyifaail Fuadah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu metode benefisiasi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mineral kadar tinggi adalah dengan flotasi. Dalam proses flotasi selektif, dibutuhkan reagen-reagen kimia yang dapat mengoptimalkan proses pemisahan mineral dari pengotor-pengotor lainnya. Namun, beberapa reagen kimia yang digunakan dalam proses flotasi telah menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan, salah satu contoh adalah polutan berbahaya seperti logam berat. Pada dasarnya, logam berat tidak dapat terurai secara biologis dan memiliki efek mematikan dalam kehidupan karena masuk ke dalam rantai makanan melalui saluran pembuangan limbah. Salah satu upaya untuk mengurangi efek negatif terhadap lingkungan melalui pemanfaatan bioteknologi, seperti bioflotasi dan bioflokulasi. Proses bioflotasi dilakukan dengan memanfaatkan mikroba sebagai reagen flotasi, sebagai kolektor atau depresan yang dapat meningkatkan selektivitas dalam pemisahan mineral berharga. Sebelum dilakukan bioflotasi, terlebih dahulu dilakukan interaksi mineral dengan mikroba. Analisis interaksi mineral dan mikroba dapat dilakukan dengan pengukuran sudut kontak dan pengukuran potensial zeta untuk mengetahui adsorpsi mikroba yang terjadi pada permukaan, analisis permukaan dan komponen elemen yang terdapat pada permukaan dengan menggunakan SEM-EDX, serta analisis gugus fungsional atau produk metabolit yang dihasilkan mikroba dengan menggunakan infrared spectroscopy (IR) dan UV-visible spectrophotometry Interaksi mikroba dengan mineral atau yang dikenal dengan biomodifikasi salah satunya adalah dengan proses adsorpsi atau reaksi kimia dengan produk metabolit (EPS). Adsorpsi yang lebih selektif mampu memodifikasi permukaan mineral dengan baik sehingga mampu memisahkan mineral berharga dari pengotor-pengotornya. Mikroba dalam proses bioflotasi dapat dimanfaatkan sebagai kolektor yang dapat meningkatkan flotasi mineral atau sebagai depresan yang dapat menekan flotasi mineral. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses interaksi mikroba dengan mineral adalah ikatan elektrostatik antara mikroba dan mineral, pH saat terjadi interaksi mineral dan mikroba, dan kandungan ion dalam mineral logam. Sementara faktor-faktor yang mempengaruhi proses bioflotasi adalah ukuran partikel mineral yang diuji, waktu inkubasi mikroba yang akan digunakan, waktu conditioning mikroba dengan mineral, konsentrasi bioreagen, pH flotasi, dan penambahan reagen kimia lain.