Industri otomotif meningkatkan dan mengefektifkan sistem rantai pasokan sebagai strategi
utama untuk meningkatkan daya saingnya. Teknologi adalah aspek lain yang menentukan masa
depan industri otomotif. Namun, UKM memiliki jangkauan pasar yang terlalu kecil untuk
memiliki pusat penelitian dan pengembangan sendiri. Dengan demikian, UKM mulai
menggunakan transfer teknologi sebagai sarana strategis untuk menghadapi tantangan
globalisasi bisnis. Kajian ini berusaha mengidentifikasi faktor-faktor kritis efektivitas transfer
teknologi dalam rantai pasokan otomotif untuk UKM Indonesia dan memprioritaskannya. Lima
kriteria dan dua puluh tujuh subkriteria telah dipilih berdasarkan tinjauan pustaka. Untuk
pengumpulan data, kami mengumpulkan pendapat ahli melalui survei kuesioner dan
mengolahnya menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Telah dilakukan
perbandingan berpasangan untuk menghitung bobot kriteria dan subkriteria dan membuat
rangking untuk setiap subkriteria di bawah masing-masing kriteria kemudian dilakukan
evaluasi prioritas berdasarkan bobot keseluruhan dari masing-masing subkriteria faktor kritis.
Hasilnya menunjukkan bahwa Demand Environment telah ditemukan sebagai kriteria faktor
kritis terpenting, dan budaya telah dinilai sebagai subkriteria faktor kritis terpenting. Studi ini
juga memberikan usulan implikasi kebijakan bagi pemerintah dan implikasi manajerial bagi
perusahaan dan industri otomotif.