ABSTRAK Evelyn Tirza
PUBLIC yana mulyana
COVER Evelyn Tirza
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Evelyn Tirza
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Evelyn Tirza
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Evelyn Tirza
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Evelyn Tirza
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Evelyn Tirza
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Evelyn Tirza
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Evelyn Tirza
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia kaya akan sumber daya alam yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku obat.
Salah satu tanaman yang berpotensi adalah melinjo. Melinjo (Gnetum gnemon L.) dikenal secara
kurang tepat oleh masyarakat awam sebagai pemicu naiknya kadar asam urat dalam darah. Banyak
dilaporkan bahwa terdapat berbagai senyawa bioaktif potensial pada cangkang biji melinjo yang
dapat dimanfaatkan sebagai antihiperurisemia. Cangkang biji melinjo kaya akan trans-resveratrol
(3,5,4'-trihydroxy-trans-stilbene) dan resveratrol dimer yang dapat menurunkan kadar asam urat.
Hingga saat ini belum terdapat produk dari ekstrak cangkang biji melinjo untuk antihiperurisemia
karena bioavailbilitas resveratrol dimer dan trans-resveratrol sangat rendah serta waktu paruh (1-
3 jam) dan eliminasi dari tubuh sangat cepat akibat reaksi glukoronidasi dan sulfonasi menjadi
senyawa tidak aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula sediaan tablet lepas
terkendali dari ekstrak cangkang melinjo menggunakan kombinasi matriks hidrofobik dan hidrofilik
yaitu Eudragit RS PO dan HPMC K100M serta mengevaluasi kinetika pelepasan zat aktif dari sediaan
secara in vitro. Pembuatan tablet lepas terkendali dilakukan dengan metode granulasi basah.
Selanjutnya dilakukan evaluasi granul dan tablet untuk menentukan formula optimum. Hasil
penelitian menunjukkan formula F2 dan F3 yang mengandung matriks HPMC K100M (20%
b/b):Eudragit RS PO (20% b/b) dan HPMC K100M (25% b/b):Eudragit RS PO (15% b/b) berpotensi
dikembangkan sebagai tablet lepas terkendali ekstrak cangkang biji melinjo dengan target 8 jam.