digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Identity Management System memiliki tugas untuk mengatur identitas mulai dari pembuatan, distribusi, hingga pencabutan identitas. Identitas merupakan atribut yang merepresentasikan individual baik di dunia nyata maupun digital. Tugas akhir ini membahas tantangan-tantangan yang ada pada Identity Management System—yaitu single point of failure, asset provenance, trust, manajemen key, manajemen lifecycle identitas, dan identity roaming—dan desain sistem yang dapat menyelesaikan tantangan tersebut dengan menggunakan teknologi blockchain. Blockchain merupakan sebuah distributed system. Blockchain terdiri dari beberapa peer yang saling berkoordinasi untuk mencatat transaksi. Transaksi yang dicatat akan transparan untuk setiap peer. Transaksi akan dicatat dengan operasi append-only yang membuat perubahan pada aset dapat ditelusuri dan tidak mungkin diubah tanpa sepengetahuan peer lain. Sistem yang menjadi solusi ini dibangun dengan menggunakan Hyperledger Fabric. Sistem ini berupa blockchain network configuration dengan chaincode untuk menerapkan business logic. Blockchain network dapat menyelesaikan permasalahan single point of failure karena blockchain network merupakan sebuah distributed system. Asset provenance dapat diselesaikan karena blockchain hanya melakukan operasi appendonly—yang memastikan bahwa semua perubahan pada aset akan tercatat. Trust tidak sepenuhnya diselesaikan karena Hyperledger Fabric sebagai permissioned blockchain masih memerlukan trust lewat penggunaan Public Key Infrastructure. Manajemen key hanya bisa diselesaikan dengan menggunakan tools eksternal seperti Vault yang dikembangkan oleh HashiCorp. Manajemen lifecycle identitas diselesaikan dengan membangun chaincode pada blockchain network. Skema identity roaming merupakan konsekuensi yang dapat dimanfaatkan akibat penggunaan blockchain—atau lebih tepatnya distributed ledger—sebagai arsitektur. Tahap selanjutnya setelah implementasi sistem adalah pengujian. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa teknologi blockchain belum bisa benar-benar menyelesaikan semua tantangan pada Identity Management System. Sistem ini memiliki kelebihan dapat melakukan identity roaming dengan mudah melalui channel, akan tetapi, sistem ini memiliki kekurangan yaitu masih bergantung pada trust lewat Public Key Infrastructure. Perlu ada studi lebih lanjut untuk menggabungkan metode lain agar semua tantangan dapat diselesaikan