ABSTRAK Ayu Sulistiawati
PUBLIC yana mulyana
COVER Ayu Sulistiawati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ayu Sulistiawati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ayu Sulistiawati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ayu Sulistiawati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ayu Sulistiawati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ayu Sulistiawati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Ayu Sulistiawati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ayu Sulistiawati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Protein rekombinan intraselular pada sistem ekspresi Escherichia coli seringkali memberikan
produk protein dalam bentuk badan inklusi. Badan inklusi dapat dikurangi dengan menargetkan
protein rekombinan ke ruang periplasma. Protein rekombinan dapat ditargetkan ke ruang
periplasma menggunakan sistem Twin-Arginine Translocation (TAT) AdCd Bacillus subtilis. Pada
penelitian ini, daerah pengkode tatAd dan tatCd diisolasi dari Bacillus subtilis ATCC 6633
menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Daerah pengkode tatAdCd hasil penelitian
ini nantinya akan dikloning ke vektor ekspresi dan diharapkan dapat membantu dalam proses
penghantaran protein rekombinan target ke periplasma di penelitian selanjutnya. Sebelum isolasi
tatAd dan tatCd dilakukan, diperlukan proses perancangan primer secara in silico. Perancangan
primer ditujukan untuk produksi tatAd dan tatCd secara polisistronik menggunakan Ribosome
Binding Site (RBS) alami tatAdCd dan RBS hasil rancangan primer yang telah dioptimasi. Untuk itu
dihasilkan empat primer. Primer hasil rancangan dianalisa secara in silico terkait spesifisitas
penempelan, pembentukan self dimer, pair dimer, dan hairpin formation. Selain itu juga dilakukan
kajian in silico kecepatan inisiasi translasi tatCd. Isolasi daerah pengkode tatAd dan tatCd dengan
PCR dilakukan pada dua tabung terpisah. Daerah pengkode tatAd dan tatCd hasil PCR kemudian
dimurnikan dengan ekstraksi gel. Setelah dimurnikan, tatAd dan tatCd di PCR kembali dalam satu
tabung reaksi sehingga didapatkan fragmen tatAdCd dengan RBS teroptimasi. Isolasi tatAd, tatCd,
dan tatAdCd dilakukan pada kondisi pre-denaturasi awal (94?C, 5 menit), denaturasi (94?C, 30
detik), penempelan primer (45 detik dengan suhu 58?C untuk tatAd dan tatAdCd; 54?C untuk
tatCd), dan elongasi (68?C, 45 detik). Proses PCR dilakukan sebanyak 25 siklus menggunakan KOD
polimerase dan diakhiri dengan proses elongasi akhir pada 68?C selama 3 menit. Produk hasil PCR
tatAd, tatCd, dan tatAdCd dikonfirmasi menggunakan elektroforesis DNA dengan gel agarosa 1%,
pada 80V, 400mA, selama 60 menit. Hasil elektroforesis DNA menunjukkan bahwa daerah
pengkode tatAd, tatCd, dan tatAdCd dengan RBS hasil perancangan primer berhasil diisolasi dengan
ukuran secara berturut-turut yaitu 251, 768, dan 1034 pb.