digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Olla Arsagumilang
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Olla Arsagumilang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Olla Arsagumilang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Olla Arsagumilang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Olla Arsagumilang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Olla Arsagumilang
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Timah merupakan logam serbaguna dan banyak dipakai untuk kehidupan sehari. Mineral timah yang paling utama ditemukan di bumi adalah kasiterit (SnO2). Sebelum masuk proses peleburan, mineral kasiterit dilakukan proses benefisiasi terlebih dahulu. Metode konsentrasi gravitasi merupakan metode benefisiasi yang paling banyak digunakan dan alat yang paling sering digunakan untuk mengolah bijih timah adalah jig dan meja goyang. Namun jig dan meja goyang memiliki kelemahan dalam mengolah partikel halus. Hal ini akan membuat banyak timah yang terbuang ke tailing pada prosesnya. Banyak usaha optimalisasi yang dilakukan pada pengolahan bijih timah menggunakan jig dan meja goyang agar didapatkan hasil yang optimal. Diantaranya yaitu mengoptimasi parameter alat dan bijih, gabungan flowsheet pengolahan, dan penerapan gaya sentrifugal pada jig dan meja goyang untuk mengolah partikel halus. Oleh karena itu, dibutuhkan ulasan mengenai usaha optimalisasi pengolahan bijih timah menggunakan jig dan meja goyang. Pada ulasan ini akan dibahas bagaimana parameter memengaruhi hasil pengolahan, flowsheet pengolahan yang dapat digunakan, dan penerapan gaya sentrifugal pada alat agar dapat mengolah partikel halus. Dilakukan pengumpulan literatur terlebih dahulu dengan kata kunci bijih timah, konsentrasi gravitasi, jig, dan meja goyang. Masing-masing literatur dianalisis dan diambil kesimpulannya. Kesimpulan yang diambil mengenai data-data ataupun teori mengenai pengaruh parameter operasi dan bijih, flowsheet pengolahan, dan pengaplikasian gaya sentrifugal pada pengolahan bijih timah menggunakan jig dan meja goyang. Parameter operasi yang dianalisis pada jig adalah laju aliran air, tebal bed, dan panjang stroke. Sedangkan parameter operasi yang dianalisis pada meja goyang adalah laju aliran air dan kemiringan dek. Kesimpulan dari tiap literatur dipadukan dan dibandingkan sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang baru dan menjawab tujuan penelitian. Hasil ulasan menunjukkan bahwa pada alat jig semakin besar ketebalan lapisan ragging dan laju aliran air, maka recovery rendah sedangkan kadar timah semakin tinggi. Semakin besar panjang stroke maka nilai recovery dan kadar semakin rendah. Pada meja goyang semakin besar laju aliran dan kemiringan dek maka recovery semakin rendah sedangkan kadar semakin besar. Semakin kecil ukuran bijih maka nilai recovery semakin rendah sedangkan kadar bergantung dengan jenis bijih. Pengolahan bijih timah dengan sirkuit kobinasi jig dan meja goyang dapat menghasilkan recovery hingga 93,29% dan nilai enrichment ratio yang didapat sebesar 20. Kelsey jig dan Multi Gravity Separator dapat digunakan untuk mengolah bijih timah berukuran halus hingga 75 mikron dan 6 mikron.