Radikal bebas merupakan molekul atau fragmen molekul yang mengandung satu elektron tak
berpasangan. Senyawa yang dapat meredam efek negatif dari radikal bebas disebut sebagai
antioksidan. Berbagai tanaman dikenal memiliki aktivitas antioksidan, salah satunya adalah
alpukat (Persea americana Miller). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas
antioksidan sampel ekstrak kulit buah, biji, dan daging buah alpukat dengan metode DPPH
dan FRAP, menetapkan total fenol dan flavonoid; menguji korelasi antara total fenol dan
flavonoid terhadap nilai Antioxidant Activity Index (AAI) DPPH dan AAI FRAP, serta
menguji korelasi metode DPPH dan FRAP pada sampel uji. Sampel diekstraksi secara
refluks, berturut-turut dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol. Penetapan total fenol,
flavonoid, AAI DPPH dan AAI FRAP dilakukan dengan spektrofotometri UV-sinar tampak.
Uji korelasi kuantitatif antara total fenol dan flavonoid terhadap AAI DPPH dan AAI FRAP,
serta uji korelasi antara dua metode uji dilakukan dengan metode Pearson. Ekstrak etanol biji
alpukat memiliki fenol total tertinggi (11,549 ± 0,561 g GAE/100 g), sedangkan ekstrak nheksana daging buah memiliki flavonoid total tertinggi (8,041 ± 0,221 g QE/100 g). AAI
DPPH berada pada rentang 0,815-64,091, sedangkan FRAP 1,649-33,147. Secara umum total
fenol ekstrak kulit buah, biji, dan daging buah berkorelasi positif dan bermakna terhadap AAI
DPPH dan FRAP. Nilai AAI DPPH dan FRAP memberikan korelasi positif dan bermakna.
Secara umum ekstrak kulit buah, biji, dan daging buah alpukat termasuk kategori antioksidan
kuat sampai sangat kuat dengan metode DPPH dan FRAP. Secara umum, total fenol sampel
uji berkontribusi terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan FRAP. Metode
DPPH dan FRAP menunjukkan hasil linier pada aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah, biji,
dan daging buah alpukat.