digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Zoealya Nabilla Zafra
PUBLIC Alice Diniarti

Krisis air dan energi merupakan permasalahan kemanusiaan yang kian meningkat. Beberapa alternatif solusi mulai dikembangkan untuk menyelesaikan kedua masalah tersebut, salah satunya membran berbasis tekanan osmosis. Proses ini dapat berupa forward osmosis (FO) untuk produksi air dan pressure-retarded osmosis (PRO) untuk produksi energi yang menggunakan draw solution sebagai penyedia driving force. Meski demikian, aplikasi kedua proses ini memiliki tiga tantangan utama, yakni kebutuhan material dan proses fabrikasi membran untuk performa fluks air dan selektivitas tinggi, pemilihan draw solution yang mampu menghasilkan driving force besar, serta pemilihan post-treatment yang tepat. Oleh karena itu, dilakukan studi literatur untuk membandingkan material, draw solution, dan post-treatment untuk proses FO dan PRO dengan mengelompokkan dan mengolah data dari penelitian-penelitian sebelumnya untuk mendapatkan solusi dari ketiga tantangan tersebut. Material polieterimida (PEI) yang dilapisi poliamida (PA) menghasilkan membran asimetrik dengan kekuatan mekanik dan fluks air yang tinggi. Jenis draw solution inorganik seperti RO brine perlu untuk dikembangkan karena performanya yang tinggi dan dampak lingkungannya yang rendah. Ide mengenai proses hibrid FO/RO, PRO/RO, dan FO/PRO/RO dikembangkan untuk mengatasi permasalahan post-treatment. Sistem FO/PRO/RO terbukti dapat menghemat energi dan menurunkan global warming impact hingga berturut-turut 1,40 kWh dan 0,99 kg CO2/jam untuk setiap 1 m3/jam air bersih terproduksi. Proses hibrid ini ke depannya diharapkan dapat mewujudkan penyediaan air dan pembangkitan energi berbasis tekanan osmosis yang mandiri dan kontinu.