digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yohanes Dian Aditya
PUBLIC Alice Diniarti

Ketersediaan air di suatu daerah berperan penting dalam proses keberlangsungan kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Diperlukan pengelolaan sumber daya air untuk merencanakan, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Rawa Biru merupakan sebuah rawa yang terletak di Taman Nasional Wasur, Distrik Sota, Kabupaten Merauke yang digunakan sebagai sumber air utama oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Merauke. Pada tahun 2003, luas badan air potensial Rawa Biru adalah seluas 881,17 km2 dengan luas badan air aktual 1,13 km2 atau 113 hektar dan pada tahun 2006, tercatat luas badan air aktual rawa menyusut menjadi 95 hektar. Penelitian ini menggunakan beberapa parameter yaitu: curah hujan, elevasi, kemiringan, densitas drainase dan jenis tanah. Parameter tersebut kemudian diintegrasikan dengan parameter hidrologi level sungai dan parameter level kebutuhan air untuk menentukan lokasi perencanaan pembangunan infrastruktur sumber daya air yang tepat. Metode Multi-Criteria Analysis (MCA) dan teknik Weighted Overlay Analysis digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan kesesuaian lahan pembangunan infrastruktur sumber daya air. Hasil dari teknik tersebut menunjukan luas area 770.88 km2 berada pada kelas sangat sesuai, 13.824,11 km2 berada pada kelas sesuai dan 25.858,57 km2 berada pada kelas cukup sesuai yang berpotensi untuk pembangunan infrastruktur sumber daya air. Data kesesuaian lahan kemudian diintegrasikan dengan parameter hidrologi dan level kebutuhan air untuk menentukan lokasi potensial untuk pembangunan infrastruktur sumber daya air. Terdapat 11 titik rekomendasi pembangunan infrastruktur sumber daya air yang dapat memanfaatkan aliran sungai seperti bendungan. Penggunaan data jarak parameter hidrologi dan desa dilakukan untuk menentukan prioritas pembangunan infrastruktur sumber daya air. Hasil tersebut merekomendasikan 34 desa dan kecamatan yang masuk dalam prioritas pembangunan sumber daya air jangka pendek dan 144 desa dan kecamatan yang masuk dalam prioritas pembangunan sumber daya air jangka panjang.