Central Sumatera Oil Company (CSOC) adalah anak perusahaan dari salah satu perusahaan energi
terintegrasi terkemuka dunia, yang juga memimpin produksi minyak nasional Indonesia selama
beberapa dekade dengan 25 - 30% dari total produksi harian negara. Dengan visi "menjadi
perusahaan energi global yang paling dikagumi untuk orang-orangnya, kemitraan dan kinerja",
CSOC selalu ingin berada di garis depan untuk produksi dan inovasi. iCCTV adalah salah satu
inovasi terdepan CSOC yang membawa keselamatan ke tingkat implementasi lain untuk mencegah
kasus insiden dalam operasi rig B&R. Proyek ini dimulai pada awal tahun 2019 dan diyakini sebagai
pelopor bagi tim lain dalam operasi CSOC dan di masa depan untuk diterapkan di unit bisnis atau
perusahaan lain.
Dengan mengumpulkan informasi selama wawancara lapangan dengan sebelumnya menyusun
pertanyaan yang didesain untuk penelitian, beberapa akar masalah yang menjadi penyebab dianalisis
sebagai faktor penyebab masalah utama mengapa kinerja iCCTV online tidak terlalu efektif pada
awal pelaksanaan melalui analisis diagram fishbone. Dengan masalah sinyal dan masalah model
hukuman / akuntabilitas diyakini sebagai faktor yang paling berkontribusi untuk diselesaikan untuk
meningkatkan jumlah iCCTV online dalam operasi rig B&R. Manajemen perubahan dengan 8
langkah pendekatan perubahan inovatif Kotter dan manajemen konflik oleh pendekatan Thomas &
Kilmann digunakan untuk menciptakan solusi atas masalah yang muncul.
Hasil penerapan manajemen perubahan yang tepat dan pendekatan manajemen konflik mampu
membawa status iCCTV online dari rata-rata 25 - 35% menjadi 50 - 60% untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan oleh manajemen B&R pada awal proyek. Pada akhir penelitian ini, dikarenakan
kejadian pandemi Covid-19, implementasi iCCTV ditingkatkan, tidak hanya untuk pemantauan
keselamatan tetapi juga digunakan sebagai alat untuk melakukan pengawasan jarak jauh untuk
mengatasi kekurangan tenaga kerja dalam Operasi rig B&R.