digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover
PUBLIC karya

Abstrak dan Abstract
PUBLIC karya

Lembar Pengesahan
PUBLIC karya

Tugas Akhir
PUBLIC karya

Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Budidaya udang vannamei di Indonesia merupakan komoditas yang potensial untuk ekspor. Kendala pada budidaya udang tersebut adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. White spot syndrome virus (WSSV) merupakan salah satu penyakit yang paling mengancam pada industri budidaya udang vannamei. Uji secara molekuler berbasis DNA merupakan metode yang akurat dan tepat. Pada tahap pertama proses uji, dilakukan proses amplifikasi DNA. Amplifikasi DNA dilakukan melalui suatu metode yang disebut dengan polymerase chain reaction (PCR). PCR merupakan suatu teknik atau metode yang digunakan untuk memperbanyak DNA secara in vitro. PCR menggunakan siklus termal pada tiga temperatur berbeda. Setiap siklus melipatgandakan jumlsh DNA. Pada buku ini akan dijelaskan perancangan kendali temperatur pada alat uji DNA WSSV pada udang vannamei. Elemen pemanas yang digunakan adalah peltier. Peltier akan memanaskan blok termal. Blok termal merupakan tempat diletakkannya substrat saat dilakukan proses amplifikasi. Kendali PID digunakan untuk melakukan pengendalian temperatur pada blok termal. Selain pada blok termal dilakukan pula pengendalian temperatur pada penutup substrat (heated lid). Heated lid digunakan untuk mecegah terjadinya pengembunan pada substrat. Haeted lid dipertahankan agar memiliki temperatur diatas temperatur substrat. Metode kendali yang digunakan pada heated lid adalah kendali Bang-Bang. Kontroler diimplementasikan menggunakan mikrokontroler ESP32.