digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover
PUBLIC karya

Abstrak
PUBLIC karya

Abstract
PUBLIC karya

Lembar Pengesahan
PUBLIC karya

Tugas Akhir
PUBLIC karya

Penggunaan air di Indonesia paling banyak terdapat pada sektor pertanian, dimana terdapat beberapa jenis pertanian yaitu dalam ruangan dan luar ruangan. Untuk pertanian luar ruangan atau outdoor dilakukan dilahan terbuka yang bergantung pada kondisi cuaca yang ada di lingkungan lahan tersebut sementara untuk pertanian dalam ruangan dilakukan didalam ruangan tertutup yang beberapa kondisinya dijaga seperti green house dan screen house. Salah satu hal yang penting dari penggunaan air dalam sektor pertanian adalah bagaimana menentukan jumlah air yang disiramkan pada tanaman. Untuk menentukan jumlah air yang disiramkan pada tanaman terdapat beberapa cara salah menentukan nilai evapotranspirasi referensi, untuk menentukan nilai evapotransi dibutuhkan data cuaca dan data waktu, yaitu data cuaca berupa suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, dan radiasi matahari. Sementara data waktu yang dibutuhkan adalah jam berapa data diambil dan pada hari keberapa dalam setahun data tersebut diambil. Selain data cuaca dan data waktu dibutuhkan juga data lokasi lahan pertanian yaitu letak geografis dan ketinggian lahan pertanian. Data lokasi lahan pertanian merupakan data statik yang tidak berubah kecuali lokasi instrumen dipindah, sementara untuk data waktu akan berubah seiring berjalanya waktu. Sementara untuk data cuaca akan berubah setiap saat dikarenakan perubahan iklim lokal yang drastis, maka dari itu diperlukan pengambilan data secara terus berkalan di lokasi penanaman. Dimana ini berarti dibutuhkan stasiun cuaca untuk mengukur cuaca di lokasi penanaman. Penelitian ini akan membahas tentang pengembangan instrumen ukur data cuaca berupa node sensor yang dipasang di screen house. Pembahasan dilakukan satu persatu mulai dari pendahuluan yang membahas latar belakang penelitian, pembahasan mengenai desain dan implementasi, dan terakhir adalah pengujian dan evaluasi. Dimana pada penelitian menghasilkan instrumen ukur cuaca berupa suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, dan intensitas cahaya matahari. Instrumen ini bersifat wireless, memiliki komunikasi untuk terhubung dengan gateway yang terhubung dengan internet, dan self charging dengan panel surya agar dapat bertahan di lokasi remote dalam waktu yang lama tanpa listrik jala-jala.