digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Resa Pratikasari
PUBLIC Irwan Sofiyan

Kondisi iklim lokal, pola curah hujan, lokasi, dan sirkulasi atmosfer merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi struktur dan variasi Lapisan Batas Atas (LBA) yang sangat mempengaruhi variasi lapisan residual. Lapisan residual adalah lapisan atmosfer yang terjadi pada malam hari, lapisan ini merupakan bekas lapisan campuran pada siang hari. Pada penelitian ini, Saya menggunakan data radiosonde resolusi tinggi dan Global Positioning System Radio Occultation (GPS-RO) untuk mengestimasi ketinggian lapisan residual dan lapisan campuran yang merepresentasikan ketinggian Lapisan Batas Atas (LBA). Saya juga menganalisis variasi ketinggian lapisan residual pada kondisi cuaca cerah dan hujan serta menganalisis pengaruhnya terhadap variasi ketinggian lapisan campuran. Ketinggian lapisan residual dan lapisan campuran diestimasi berdasarkan variabel refraktifitas (N) menggunakan metode gradien vertikal. Hasil estimasi berdasarkan data radiosonde dan GPS-RO menunjukkan pada kondisi cuaca cerah ketinggian lapisan residual pada awal malam hari akan sama dengan ketinggian lapisan campuran pada sore hari. Ketinggian lapisan residual terus turun hingga matahari terbit. Sedangkan pada kondisi hujan, jika hujan terjadi hingga malam hari maka setelah hujan lapisan residual tidak akan terbentuk, hal ini karena tidak ada capping inversion yang terbentuk pada sore hari. Dan jika hujan berhenti sebelum matahari terbenam, maka akan terbentuk capping inversion meskipun dengan ketinggian yang sangat rendah sehingga lapisan residual pada malam hari juga akan rendah. Berdasarkan analisis variasi ketinggian lapisan residual, diketahui bahwa ketinggian lapisan residual pada malam hari tidak mempengaruhi variasi ketinggian lapisan campuran pada pagi hari meskipun lapisan residual menyediakan kondisi thermal yang mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan lapisan campuran. Variasi ketinggian lapisan campuran pada pagi hari lebih didominasi oleh pengaruh/kondisi cuaca pada saat tersebut (pagi hari). Sedangkan variasi ketinggian lapisan residual pada awal malam hari (19.00 – 22.00 LT) sangat dipengaruhi oleh dinamika cuaca pada sore hari (15.00 – 17.00 LT). Secara klimatologis, ketinggian rata-rata lapisan residual lebih rendah pada musim hujan dibandingkan musim kemarau. Dan secara spasial, ketinggian rata-rata lapisan residual lebih rendah di wilayah dekat garis ekuator dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Secara umum, analisis ketinggian lapisan residual pada pukul 19.00 – 22.00 LT dapat digunakan untuk menganalisis variasi dan dinamika LBA di suatu wilayah, karena komposisi fisik dan variasi ketinggian lapisan residual pada pukul 19.00 – 22.00 LT sama dengan lapisan campuran (merepresentasikan LBA) pada pukul 15.00 – 17.00 LT dimana pada saat tersebut ketinggian lapisan campuran mencapai nilai maksimumnya.