digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Muhammad Salman Alfarisi Afari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Muhammad Salman Alfarisi Afari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Muhammad Salman Alfarisi Afari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Muhammad Salman Alfarisi Afari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Muhammad Salman Alfarisi Afari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Muhammad Salman Alfarisi Afari
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Muhammad Salman Alfarisi Afari
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

Cekaman kekeringan pada tanaman dapat menginduksi akumulasi antioksidan seperti ?-tokoferol. Pada penelitian ini telah dilakukan pemberian cekaman kekeringan pada H. annuus untuk meningkatkan akumulasi ?-tokoferol dan senyawa lain yang berperan dalam pertahanan diri terhadap kekeringan berupa enzim antioksidan, asam askorbat, dan glutation. Rancangan percobaan untuk memberikan kondisi kekeringan pada H. annuus adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 taraf interval penyiraman, yakni 1, 3, 6, 9, dan 12 hari. Pengukuran ?- tokoferol dilakukan menggunakan HPLC (High Pressure Liquid Chromatography), kolom C18, detektor UV-Vis ? 292 nm. Aktivitas enzim katalase (CAT), askorbat peroksidase (APX), glutation reduktase (GR), asam askorbat dan glutation diukur dengan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan interval penyiraman 6 hari, 9 hari, dan 12 hari menyebabkan penurunan pertumbuhan tinggi tanaman pada umur tanaman 51-72 hari setelah tanam (HST). Diameter bunga, berat biji per bunga, dan jumlah biji per bunga juga menurun pada interval penyiraman 6 hari, 9 hari, dan 12 hari. Aktivitas CAT meningkat pada interval penyiraman 6, 9, dan 12 hari masing-masing 175,36; 176,15; 171,17 ?mol menit-1 g-1 berat basah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Aktivitas APX meningkat pada interval penyiraman 6, 9, dan 12 hari masing-masing 6,61; 7,03; 6,16 ?mol menit-1 g-1 berat basah. Aktivitas GR meningkat pada interval penyiraman 9 hari (2,62 ?mol menit-1 g-1 berat basah), tetapi terjadi penurunan pada interval penyiraman 12 hari (2,30 ?mol menit-1 g-1 berat basah). Kandungan glutation meningkat pada interval penyiraman 6 hari (0,86 ?mol g-1 berat basah) dan 9 hari (0,73 ?mol g-1 berat basah), sedangkan pada interval penyiraman 12 hari kandungan glutation mengalami penurunan (0,50 ?mol g-1 berat basah). Kandungan askorbat total meningkat pada interval penyiraman 6 hari (6,54 ?mol g-1 berat basah) dan 9 hari (6,56 ?mol g-1 berat basah), sedangkan pada interval penyiraman 12 hari terjadi penurunan (6,17 ?mol g-1 berat basah). Kandungan askorbat mengalami peningkatan pada interval penyiraman 6 hari (5,95 ?mol g-1 berat basah) dan 9 hari (5,96 ?mol g-1 berat basah), sedangkan pada interval penyiraman 12 hari terjadi penurunan (5,63 ?mol g-1 berat basah). Tidak terdapat perbedaan nyata pada kandungan dehidroaskorbat. Kandungan ?-tokoferol meningkat pada interval penyiraman 6 hari (185,42 ?g g-1 biji) dan 9 hari (165,29 ?g g-1 biji), sedangkan pada interval 12 hari terjadi penurunan (102,43 ?g g-1 biji). Kadar ?-tokoferol berkorelasi positif dengan aktivitas enzim antioksidan, kadar lutation, dan kadar askorbat, tetapi berkorelasi negatif dengan berat biji per bunga. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa aktivitas antioksidan tanaman meningkat seiring dengan lamanya durasi cekaman kekeringan, tetapi durasi kekeringan yang terlalu lama, 12 hari tanpa disiram, menurunkan kinerja beberapa antioksidan tanaman. Cekaman kekeringan yang optimal untuk meningkatkan ?- tokoferol adalah interval penyiraman 6 hari menghasilkan ?-tokoferol 102,43 ?g g- 1 biji, dengan peningkatan sebesar 278% dibandingkan dengan kontrol (interval penyiraman 1 hari).