digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fariza Iftinan
PUBLIC yana mulyana

COVER Fariza Iftinan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Fariza Iftinan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fariza Iftinan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fariza Iftinan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fariza Iftinan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fariza Iftinan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Fariza Iftinan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fariza Iftinan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Ekstrak edelweiss (Leontopodium alpinum) merupakan salah satu ekstrak tanaman yang dapat digunakan dalam sediaan kosmetik, termasuk toner. Ekstrak ini memiliki berbagai manfaat, diantaranya sebagai anti-aging. Masalah utama yang timbul dari penggunaan ekstrak ini adalah terjadinya perubahan warna menjadi cokelat (browning ) ketika diformulasi yang merupakan hasil reaksi oksidasi senyawa o-diphenols menjadi o-quinone. Penelitian ini bertujuan untuk mencegah proses browning ekstrak edelweiss pada formulasi sediaan toner dengan strategi penambahan eksipien agen pereduksi antioksidan dan surfaktan untuk membentuk misel. Penambahan bahan antioksidan yang digunakan adalah kombinasi vitamin C, sistein dan vitamin E. Penelitian menggunakan metode eksperimental pada karakterisasi ekstrak dan uji pendahuluan; serta metode penelusuran pustaka pada tahap optimasi sediaan toner ekstrak edelweiss. Pendekatan formulasi sediaan toner dilakukan dengan sistem nanoemulsi. Pembuatan sediaan toner dilakukan dengan metode inversi fasa. Pada cara ini fasa air ditambahkan secara perlahan ke dalam fase minyak sehingga sistem air dalam minyak (A/M) perlahan-lahan akan menjadi minyak dalam air (M/A). Karakterisasi dilakukan dengan menentukan ukuran partikel, nilai zeta potensial, indeks polidispersitas serta parameter fisikokimia bahan aktif yang digunakan. Stabilitas sediaan diuji dengan penyimpanan dalam climatic chamber 40-45 o C, suhu kamar serta dalam suhu 4 o C. Rancangan formulasi optimal yang diperoleh dari penelusuran pustaka terdiri dari ; ekstrak edelweiss 0,5-2% ; vitamin E 0,002 ?0,05% ; vitamin C 0,005 ?0,4% ; sistein 0,004 ?0,1% ; Cremophor RH 40 0,5 ?4% ; Labrasol 0,25 ?4%; allantoin 0,095 ?1% ; butilen glikol 2 - 8% ; sodium EDTA 0,25-1% dan ditambah dengan aquades hingga 100%.