digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Agidia Lulu Tiaratama
PUBLIC Alice Diniarti

Pulau Jawa merupakan salah satu pulau cukup besar beraktifitas tektonik sangat aktif yang terletak di utara zona subduksi Jawa berupa zona pertemuan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Sunda. Pergerakan dari sesar-sesar di Pulau Jawa (sesar Dengkeng, Sesar Opak) ini telah diteliti dari sesar bagian timur Pulau Jawa (Kuncoro dkk, 2018), di Yogyakarta dari sesar-sesar hasil pengaruh subduksi Lempeng Australia ke bawah Lempeng Eurasia (Abidin dkk., 2009), serta sesar Lembang dan sesar lainnya di sepanjang Pulau Jawa. Penelitian tentang analisis variasi vektor kecepatan sebagai gambaran deformasi dilakukan melalui pengolahan data stasiun pengamatan GPS (Global Positioning System) kontinu CORS (Continuously Operating Reference Station) BIG (Badan Informasi Geospasial) di wilayah Pulau Jawa bagian selatan. Dengan data koordinat harian olahan, metode PCA (Principal Component Analysis) yang merupakan salah satu metode matematis standard yang mentransformasi sejumlah variabel yang berbeda, tetapi berkorelasi menjadi sejumlah kecil variabel tidak berkorelasi disebut principal component (PC) (Amiri-Simkooei dkk., 2011) diterapkan untuk memisahkan sinyal tektonik berupa data deret waktu global dan non-tektonik berupa data deret waktu lokal dengan penerapan aturan pemilihan varian dominan nilai eigen untuk pembetukan PC dan orthogonal vektor eigen sebagai bobot dalam meminimalkan korelasi. Hasil dari data deret waktu global dan lokal digunakan untuk menghitung besar kecepatan pergeseran dalam tahun 2011 sampai 2018. Hasil pengolahan menunjukkan besar resultan vektor kecepatan pada data awal berselang 0,0610 sampai 10,4616 mm/tahun, pada data global antara 0,0647 sampai 10,3967 mm/tahun, dan data lokal sebesar 0,0037 sampai 1,9985 mm/tahun. Variasi spasial vektor kecepatan pengamatan GPS data domain PCA secara horizontal bergerak ke arah timur laut pada wilayah barat selatan Jawa dan Jawa Timur; dan bergerak ke arah tenggara di wilayah tengah selatan Pulau Jawa dari Jawa Barat sampai DIY. Variasi untuk kenaikan dan penurunan bervariasi terjadi di seluruh wilayah selatan Jawa.