digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Prayoga Anugerah N
PUBLIC Ratnasari

COVER Prayoga Anugerah N
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Prayoga Anugerah N
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Prayoga Anugerah N
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Prayoga Anugerah N
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Prayoga Anugerah N
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Prayoga Anugerah N
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Prayoga Anugerah N
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

Batuan merupakan medium berpori dengan penyusun berupa matriks padatan, serta ruang kosong di antara padatan yang dikenal sebagai pori. Untuk memahami sifat fisisnya, dalam penelitian tugas akhir ini digunakan pendekatan karakterisasi digital (analisis citra digital) pada representasi digital dari batupasir yang dihasilkan dari pemodelan. Salah satu parameter dalam pemodelan yang digunakan adalah implementasi faktor kompaksi dalam bentuk derajat tumpang tindih. Model yang mengimplementasikan pengaturan parameter ini secara eksplisit kemudian disebut sebagai model acak terpenetrasi sebagian. Pemodelan tersebut telah dilakukan dan data citra hasil pemodelan dikarakterisasi dan dianalisis dengan pendekatan statistik. Selain itu, dilakukan juga perbandingan dengan menggunakan metode pemodelan acak terpenetrasi seluruhnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola distribusi porositas terhadap nilai derajat tumpang tindih dan grafik karakteristik dari beberapa parameter struktur media berpori yang dihasilkan melalui pemodelan berbasis deposisi butiran acak terpenetrasi sebagian dan seluruhnya. Dalam penelitian ini, karakteristik model yang disusun kemudian dibandingkan dengan karakteristik dari citra digital sampel batu pasir asli yang diperoleh dari pemindaian. Pola distribusi yang dihasilkan pada parameter derajat tumpang tindih terhadap porositas menunjukkan data yang didapatkan melalui pemodelan memiliki presisi yang cukup baik. Sementara itu, karakteristik yang dihasilkan oleh kedua jenis pemodelan menunjukkan tren yang mirip. Hasil perbandingan karakteristik hasil pemodelan dengan karakteristik sampel batu pasir asli hasil menunjukkan perbedaan. Hal ini dikarenakan bentuk butiran dari model yang digunakan masih berupa bentuk bulat sempurna. Penelitian dapat kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bentuk butiran poligon yang lebih realistis.