digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_25717013_DILLA.pdf)u
PUBLIC Asep Kusmana

Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Indonesia merupakan jenjang sekolah yang umumnya berada pada indikator terbatas dan tidak tersedia untuk fasilitas air, sanitasi, dan kebersihan. Pelajar tingkat Sekolah Dasar di Indonesia hanya mendapatkan 53-80% subjek pembelajaran yang membahas mengenai lingkungan terutama topik air dan sanitasi. Dimulai tahun 2017, SD Barusari 1 dan SDN Barusari 4 Kabupaten Garut, melakukan penerapan edukasi sanitasi dan higiene dalam bentuk pengembangan sekolah berbasis air, sanitasi, dan higiene melalui program “Green School”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh program “Green School” terhadap peningkatan kondisi infrastruktur dan praktek perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasi experimental-classic two group test. Metodologi yang digunakan pada analisa dalam penelitan adalah mixed method research dengan jenis metoda kualitatif semi-structured depth interview dan metoda kuantitatif uji kuisioner dengan analisis statistik non parametrik (Uji Wilxocon dan Mann-Whitney). Variabel bebas dalam penelitian adalah program “Green School” dan variable terikat disesuaikan dengan faktor yang mempengaruhi perilaku hygiene dalam “Theory Preceed-Proceed - Lawrence Green” yaitu faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, dan praktek), faktor pemungkin (fasilitas, sarana) dan faktor penguat (dukungan sekolah). Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh positif yang diberikan oleh program “Green School” terhadap pengelolaan fasilitas sanitasi sekolah, dan PHBS siswa. Hasil analisis kualitatif menyatakan bahwa pada variabel fasilitas pendukung sanitasi sekolah ditemukan adanya peningkatan dari indikator “pelayanan terbatas” menjadi “pelayanan dasar” untuk fasilitas air, toilet, persampahan dan cuci tangan pada SD 1 dan 4 Barusari. Hasil analisis kuantitatif pada variable pengetahuan, sikap, dan praktek PHBS siswa ditemukan adanya perbedaan nilai pengetahuan, sikap, dan praktek PHBS pada responden yang mendapat intervensi dan tidak mendapat intervensi, dapat ii disimpulkan bahwa adanya pengaruh diterapkanya intervensi berupa program “Green School” di SD 1 dan 4 Barusari terhadap pengetahuan, sikap, dan praktek siswa terkait PHBS siswa. Manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui keberhasilan program dan sebagai rekomendasi bahwa program “Green School” dapat dikembangkan dilokasi dengan kriteria serupa.