digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hanna Veronica Nadiah
PUBLIC Taupik Abidin

Dengan populasi 269 juta jiwa dan terdaftar keempat di negara terpadat di dunia, internet sebenarnya hanya menembus setengah dari populasi Indonesia. Keadaan ini, bagaimanapun, dipandang sebagai peluang emas bagi perusahaan e-commerce karena menyimpan banyak sekali potensi yang belum dieksploitasi. Pada saat yang sama, Indonesia menjadi negara dengan tingkat adopsi e-commerce terbesar di dunia pada tahun 2019 dengan hingga 90 persen pengguna internet berusia 16 hingga 64 tahun membeli produk dan layanan secara online di Indonesia. Hal ini menciptakan persaingan yang jauh lebih kompetitif di industri e-commerce secara berkala, baik dari segi jumlah pemain, perlakuan produk, kreativitas, hingga target akhir menjadi bisnis e-commerce terbesar di Indonesia. Untuk dapat memenangkan persaingan yang semakin ketat, salah satu pendekatan yang harus diambil adalah perusahaan e-commerce harus memiliki strategi pemasaran yang terencana, efektif dan tepat sasaran, terutama untuk kehadiran media sosial online-nya. Makalah ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana pemasaran media sosial mempengaruhi kesadaran merek industri e-commerce Indonesia dan mencoba merumuskan praktik terbaik yang mengarah pada kesuksesan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif sekunder untuk mengumpulkan data dari sumber yang dapat dipercaya. Tinjauan rinci menemukan bahwa pemasaran media sosial, seperti yang dinyatakan dalam laporan tersebut, memainkan peran penting dalam mempengaruhi kesadaran merek untuk perusahaan e-commerce. Dengan menggunakan kerangka kerja yang dibangun dalam laporan tersebut, perusahaan e-commerce akan sangat berkonsentrasi pada melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kesadaran merek mereka melalui aktivitas pemasaran media sosial, karena ini mungkin menjadi rahasia untuk memenangkan persaingan bagi perusahaan e-commerce.