Dengan populasi 269 juta jiwa dan terdaftar keempat di negara terpadat di dunia,
internet sebenarnya hanya menembus setengah dari populasi Indonesia. Keadaan ini,
bagaimanapun, dipandang sebagai peluang emas bagi perusahaan e-commerce karena
menyimpan banyak sekali potensi yang belum dieksploitasi. Pada saat yang sama,
Indonesia menjadi negara dengan tingkat adopsi e-commerce terbesar di dunia pada
tahun 2019 dengan hingga 90 persen pengguna internet berusia 16 hingga 64 tahun
membeli produk dan layanan secara online di Indonesia. Hal ini menciptakan persaingan
yang jauh lebih kompetitif di industri e-commerce secara berkala, baik dari segi jumlah
pemain, perlakuan produk, kreativitas, hingga target akhir menjadi bisnis e-commerce
terbesar di Indonesia. Untuk dapat memenangkan persaingan yang semakin ketat, salah
satu pendekatan yang harus diambil adalah perusahaan e-commerce harus memiliki
strategi pemasaran yang terencana, efektif dan tepat sasaran, terutama untuk kehadiran
media sosial online-nya. Makalah ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana
pemasaran media sosial mempengaruhi kesadaran merek industri e-commerce Indonesia
dan mencoba merumuskan praktik terbaik yang mengarah pada kesuksesan. Penelitian
ini menggunakan penelitian kualitatif sekunder untuk mengumpulkan data dari sumber
yang dapat dipercaya. Tinjauan rinci menemukan bahwa pemasaran media sosial, seperti
yang dinyatakan dalam laporan tersebut, memainkan peran penting dalam
mempengaruhi kesadaran merek untuk perusahaan e-commerce. Dengan menggunakan
kerangka kerja yang dibangun dalam laporan tersebut, perusahaan e-commerce akan
sangat berkonsentrasi pada melakukan penelitian dan pengembangan untuk
meningkatkan kesadaran merek mereka melalui aktivitas pemasaran media sosial,
karena ini mungkin menjadi rahasia untuk memenangkan persaingan bagi perusahaan
e-commerce.