digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Annida Amani
PUBLIC Ratnasari

COVER Annida Amani
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Annida Amani
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Annida Amani
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Annida Amani
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Annida Amani
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Annida Amani
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Annida Amani
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

Isu utama dalam autentikasi produk makanan adalah penggunaan bahan makanan lain sebagai pengganti bahan makanan yang seharusnya. Penggunaan spektroskopi Raman merupakan suatu metode autentikasi makanan berdasarkan vibrasi dan hamburan molekul yang merefleksikan struktur kimia, keadaan fisik, serta lingkungan mikro pada tingkat molekul sehingga dapat menentukan ikatan kimia serta keadaan kristalin dari sampel. Akan tetapi, penampang lintang spektroskopi ini lebih rendah daripada spektroskopi lain sehingga diberikan solusi menggunakan surface-enhanced Raman scattering (SERS) yang meningkatkan sinyal Raman. Pada penelitian ini, pengambilan sampel diperoleh dari jaringan lemak babi, sapi, ayam. Lemak tiap jenis hewan didapat melalui metode ektraksi. Variasi konsentrasi tiap jenis lemak didapat dengan melarutkannya dalam n-heksana. Dalam pengukuran di atas substrat silikon, perbedaan terlihat pada Raman shift 1421 cm-1 dimana lemak babi menunjukkan bahu yang tidak nampak pada kedua lemak lain. Kemampuan deteksi spektroskopi Raman ditingkatkan melalui penguatan sinyal oleh substrat SERS. Dalam penelitian ini, terbukti bahwa SERS silver nanorod menguatkan sinyal Raman, terutama pada puncak milik lemak. Peningkatan pada puncak 1442 cm-1 dan 1657 cm-1 adalah 7 hingga 26 kali untuk konsentrasi 10-2 g/mL. Analisis lebih lanjut dilakukan melalui metode oil gauge, principal component analysis (PCA), serta Motoyama dengan ???????? dan ????????????????????????. Melalui metode oil gauge yaitu perbandingan lemak tidak jenuh dengan lemak jenuh atau ester, oil gauge dari tertinggi hingga terendah adalah ayam, babi, kemudian sapi yang berlaku hingga konsentrasi 10-4 g/mL. Berdasarkan hasil analisis PCA, diperoleh pemisahan antara lemak sapi dengan ayam dan babi dimana variabel paling berpengaruh adalah pada 1655 cm-1 dan 1300 cm-1. Sementara itu, metode Motoyama berdasarkan kristalinitas tidak memberikan hasil persentase yang konsisten dalam penelitian ini sehingga tidak terjadi klasifikasi antar jenis lemak.