digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Haranissa Dea Oktania
PUBLIC yana mulyana

Momordica charantia L. (MC) atau dikenal dengan pare merupakan tanaman yang sudah sering digunakan oleh masyarakat sebagai terapi komplemen atau alternatif untuk menangani diabetes mellitus dan telah diuji pada pre-klinik dan klinik. Hasil uji klinik menunjukkan hasil yang berbeda antar uji. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan penggunaan MC dalam menurunkan kadar glukosa darah pada pasien pre-diabetes dan diabetes mellitus tipe 2 (T2DM). Search engine yang digunakan adalah Pubmed dengan pembatasan waktu publikasi 2005-2020. Artikel hasil pencarian pada tanggal 03 Juni 2020 disimpan pada database elektronik Zotero dan studi diseleksi berdasarkan kriteria eligibilitas. Risiko bias ditentukan menggunakan Cochrane Risk of Bias (RoB) 2.0 tool. Penilaian kualitas menggunakan Jadad Scale. Analisis Data menggunakan Revman 5.4 Software. Efek intervensi ditentukan berdasarkan mean difference dan heterogenitas ditentukan menggunakan Chi-square dan I 2 . Hasil pencarian menghasilkan 7 artikel Randomized Clinical Trial yang memenuhi kriteria inklusi. Penilaian RoB menghasilkan sekitar 42% studi memiliki overall high risk of bias, 42% studi pada kategori some concerns, dan persentase sisanya pada kategori low risk. Kemudian, penilaian kualitas menghasilkan sekitar 85% studi merupakan high quality dan persentase sisanya low quality. Analisis data menghasilkan MC monoherbal diabandingkan terhadap plasebo dapat menurunkan kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) pada pasien pre-diabetes (Mean difference -0,31 mmol/L; n=44). MC poliherbal dibandingkan terhadap plasebo dapat menurunkan kadar GDP, HbA1c, dan OGTT2h pada pasien pre-diabetes dengan mean difference kadar GDP (Mean difference -1,15; 95% CI: -1,40 hingga - 0,90; n = 77), kadar OGTT2h (Mean difference -3,22; 95% CI: -3,76 hingga -2,68; n=77), dan HbA1c (Mean difference -0,60; 95% CI: -0,94 hingga -0,26; n=77). Antidiabetik oral lebih superior dalam menurunkan GDP pada pasien T2DM (Mean difference 0,75; 95% CI: 0,51 hingga 0,99; n=217) dan OGTT2h (Mean difference 0,57; 95% CI: 0,08 hingga 1,07; n=217). MC poliherbal dapat menurunkan kadar GDP, HbA1c, dan OGTT2h pada pasien pre-diabetes secara signifikan dibandingkan terhadap plasebo. Sedangkan, MC monoherbal hanya dapat menurunkan kadar GDP pada pasien pre-diabetes secara signifikan dibandingkan terhadap plasebo. Kemudian, pemberian MC monoherbal terhadap plasebo dan MC monoherbal sebagai terapi komplemen pada pasien T2DM tidak berbeda signifikan dalam hal parameter GDP, HbA1c, dan OGTT2h. Antidiabetik oral lebih superior dalam menurunkan GDP dan OGTT2h dibandingkan MC. Lalu, efek samping yang terjadi tidak berbeda signifikan antara kelompok MC dan kelompok komparator. Penggunaan MC dapat ditoleransi dengan baik.