digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Selvia Diwanty
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB

Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis hidangan terdata yang khas dari berbagai penjuru nusantara. Masakan Indonesia bukan hanya soal rasa, tetapi juga sarat akan narasi dan filosofi budaya yang dikandungnya. Gastronomi merupakan ilmu tentang kaitan antara makanan dengan budaya tersebut. Berdasarkan gagasan berbagai komunitas dan asosiasi gastronomi di Indonesia dalam Dialog Gastronomi Nasional, kekayaan gastronomi Indonesia yang berlimpah perlu dipopulerkan dari sudut pandang edukasi dan preservasi budaya untuk dapat diwariskan secara turun-temurun. Ragam makanan, kegiatan makan, serta proses pembuatannya dapat didokumentasikan, disimpan, dan dilestarikan di suatu pusat studi dan preservasi budaya, yaitu Museum Gastronomi Indonesia. Proyek yang dirancang mengombinasikan fungsi eksibisi museum sebagai upaya preservasi budaya dengan fungsi kelas, lokakarya, dan perpustakaan sebagai upaya edukasi budaya. Fungsifungsi tersebut dilengkapi dengan dengan fasilitas komersial dan ruang-ruang publik yang rekreatif dalam mendukung pariwisata gastronomi. Proyek ini berlokasi di BSD Green Office Park, Tangerang, Banten sebagai pusat kawasan pengembangan baru dengan angka kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara yang meningkat pesat. Oleh karena itu, rancangan proyek juga akan menerapkan prinsip bangunan hijau. Dengan konsep weaving the cultural melting pot, bangunan berperan sebagai wadah yang menghubungkan manusia dengan sesamanya dan alam sekitarnya dalam mengkultivasi ide. Proses gastronomi dari kultivasi bahan makanan hingga pengolahan dan penikmatan produk gastronomi diangkat sebagai alur utama dan diterjemahkan ke dalam program museum secara vertikal. Berbagai fasilitas tersebut dirajut oleh ramp spiral yang melintasi bangunan. Perancangan museum berfokus pada isu interaksi, suasana (mood/ambience), dan fleksibilitas fasilitas. Isu-isu tersebut diangkat untuk dapat menghasilkan pengalaman pengunjung yang eksploratif dan penuh pengindraan dalam mendalami sejarah, metode, hingga perkembangan gastronomi Indonesia. Museum yang dirancang diharapkan dapat menjadi wadah interaksi dan kolaborasi berbagai kalangan gastronom, pelaku kuliner, serta masyarakat dengan berbagai latar belakang dalam mengeksplorasi, mempreservasi, serta memajukan gastronomi Indonesia.