Marga Alpinia, Curcuma, dan Zingiber merupakan marga tumbuhan dari suku Zingiberaceae yang
paling banyak memiliki aktivitas farmakologi dan banyak digunakan sebagai pengobatan
tradisional pada kulit. Salah satu aktivitas yang dimiliki adalah sebagai pemutih kulit dengan cara
menghambat aktivitas enzim tirosinase. Tujuan dari penelitian ini adalah menggali informasi
mengenai potensi pengembangan marga Alpinia, Curcuma, Zingiber sebagai penghambat kerja
enzim tirosinase dalam kosmetika serta melakukan skrining aktivitas ekstrak rimpang dan
ampasnya serta minyak atsiri dari salah satu jenis tumbuhan suku Zingiberaceae dalam
menghambat kerja enzim tirosinase. Tahapan percobaan yang dilakukan serbuk simplisia rimpang
lengkuas merah dan lengkuas putih dibagi dalam dua kelompok sampel yaitu kelompok pertama
simplisia rimpang didestilasi minyak atsiri lalu diekstraksi dengan etanol dan kelompok kedua
simplisia rimpang diekstraksi langsung dengan etanol. Simplisia rimpang diekstraksi dengan
metode refluks menggunakan pelarut etanol 96%. Simplisia rimpang didestilasi dengan destilasi
uap air untuk diperoleh minyak atsiri dan ampas hasil destilasi diekstraksi dengan etanol. Minyak
atsiri dikarakterisasi komponen senyawanya dengan menggunakan kromatografi gas-spektroskopi
massa (GC-MS). Ekstrak rimpang, ekstrak ampas rimpang dan minyak atsiri diuji aktivitas inhibisi
enzim tirosinase. Ekstrak lengkuas merah memberikan penghambatan yang paling kuat pada
aktivitas enzim tirosinase yaitu 56,955 ± 0,771 % pada 300 ppm. Berdasarkan hasil kajian pustaka,
tumbuhan dengan senyawa aktif yang terbukti memberikan aktivitas penghambatan enzim
tirosinase adalah senyawa kaempferol dan galangin dari Alpinia officinarum Hance, kurkumenol
dari Curcuma aeruginosa Roxb., kurkumin dari Curcuma longa L., (1E,4E,6E)-1,7-bis(4-
hidroksifenil)-1,4,6-heptatrien-3-on dari Zingiber cassumunar Roxb., dan 4-(2',4'-dihidroksfenil)-
(E)-3-buten-2-on dari Zingiber officinale Rosc.