ABSTRAK Monica Rosalinda
PUBLIC yana mulyana
COVER Monica Rosalinda
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Monica Rosalinda
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Monica Rosalinda
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Monica Rosalinda
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Monica Rosalinda
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Monica Rosalinda
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Monica Rosalinda
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Monica Rosalinda
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Monica Rosalinda
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Monica Rosalinda
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan Toxoplasma gondii - parasit apicomplexa
dengan prevalensi di Indonesia diperkirakan mencapai 50%. Toksoplasmosis tidak hanya berbahaya
saat kehamilan tetapi studi pustaka menyebutkan ada korelasi antara toksoplasmosis dengan
gangguan perkembangan neurologis seperti Autism Spectrum Disorder (ASD), sindrom Down (DS),
Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), dan Cerebral Palsy (CP). Penelitian ini bertujuan
menentukan faktor risiko toksoplasmosis pada individu berkebutuhan khusus (IBK) dan
menentukan keterkaitan toksoplasmosis dengan patogenesis gangguan perkembangan neurologis
berdasarkan kajian pustaka. Kuesioner tervalidasi dibagikan secara langsung atau daring kepada
orang tua/wali penyandang gangguan perkembangan neurologis dan dikaji korelasi toksoplasmosis
dengan berbagai kondisi neurologis tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner 60 IBK, diperoleh data
sebagai berikut: ada yang mengkonsumsi daging kurang matang (58%), menggunakan sumber air
yang kurang layak untuk konsumsi (26%), mandi-cuci-kakus (62%), serta pernah diberi susu formula
(80%). Usia rata-rata pemberian susu formula yaitu 7,13 bulan dengan koefisien variansi 1,17. Ibu
dari IBK yang memeriksakan diri terhadap toksoplasmosis sebelum kehamilan hanya 6 orang (10%).
Kelompok dengan pengetahuan mengenai toksoplasmosis (63%) memiliki peluang lebih rendah
mengonsumsi daging kurang matang (OR 0,71) dan air minum kurang layak (OR 0,72). Pengetahuan
tidak berpengaruh terhadap konsumsi susu formula (OR 1,96) dan air MCK kurang layak (OR 1,14).
Berdasarkan kajian pustaka, 14 dari 16 penelitian menyatakan ada korelasi antara toksoplasmosis
kongenital dan laten dengan gangguan perkembangan neurologis.