digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Musik sekarang bisa dipertimbangkan sebagai bagian dari hidup semua orang. Teknologi masa kini membuat musik semakin mudah diakses di mana pun dan kapan pun. Berdasarkan data, orang mendengarkan musik selama 32.1 jam setiap minggunya dan 43.5% dari mereka memilih mendengarkan musik di smartphone mereka. Kebiasaan mendengarkan musik ini juga berkembang di dunia bisnis, dengan 41.8% dari karyawan memilih mendengarkan audio selama mereka bekerja. Mahasiswa, yang akan mendominasi tempat kerja di masa depan, juga memiliki kebiasaan untuk mendengarkan musik sambal mereka bekerja/belajar. Sebuah pertanyaan pun timbul, apakah mendengarkan musik dapat membawa keuntungan bagi para mahasiswa? Hasil dari riset-riset sebelumnya menunjukan hasil yang berbeda-beda. Sebagian menyimpulkan bahwa musik bermanfaat untuk pekerjaan, dan sebagiannya lagi mengklaim bahwa musik tidak membantu. Dengan musik yang memiliki musik sekarang, pertanyaan lainnya muncul, apakah ada perbedaan antara mendengarkan musik instrumental dan musik dengan lirik? Riset yang membahas musik instrumental dan liris pada performa kerja juga memberikan hasil yang berbeda-beda. Melihat fenomena di atas, penulis ingin mencari apakah musik dapat mempengaruhi performa seseorang dan apakah ada perbedaan antara mendengarkan musik instrumental dan musik liris. Dengan hampir semua pekerjaan di tempat kerja melibatkan mengetik dengan computer, penulis ingin melihat lebih dalam untuk hubungan antara musik dan performa mengetik. Mahasiswa juga dipilih sebagai subjek penelitian, karena mereka memiliki kebiasaan untuk mendengarkan musik sambal bekerja dan juga secara regular menggukanan computer untuk studi mereka. Studi ini menggunakan eksperimen sebagai metode pengumpulan data utama. Partisipan dari eksperimen ini diharuskan untuk mengetik ulang sebuah cerita pendek sambal mendengarkan antara musik instrumental, mendengarkan musik liris, atau tanpa mendengarkan musik. Eksperimen ini dilakukan secara online dan menggunakan online meeting platform. Performa mengetik diukur lewat kecepatan mengetik dan tingkat kesalahan para partisipan. Kecepatan mengetik diukur dengan membagi total kata dalam cerita dengan waktu peserta. Kesalahan mengetik diukur dengan membandingkan hasil partisipan dengan cerita aslinya. Dari analisis hasil eksperimen, didapatkan bahwa ada kenaikan signifikan dalam kecepatan mengetik partisipan saat mereka mendengarkan musik instrumental. Ketika grup musik instrumental, musik liris, dan tanpa musik dibandingkan, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara ketiga grup tersebut. Untuk rekomendasi dari riset ini, manajer bisa membuat peraturan yang berhubungan dengan mendengarkan musik saat bekerja. Para manajer bisa merekomendasikan musik instrumental untuk para pekerja untuk menaikan kecepatan mengetik mereka. Untuk para pekerja, mereka bisa mendengarkan musik apapun yang sesuai selera mereka karena tidak ditemukan perbedaan signifikan antara musik instrumental dan musik liris. Untuk riset lebih lanjut, penulis merekomendasikan untuk mencoba bereksperimen dengan jenis kinerja yang berbeda. Penulis juga merekomendasikan untuk mencoba bereksperimen dengan tempo dan genre musik.