digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yolanda Raintina
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Indonesia merupakan negara yang memiliki kandungan panas bumi terbesar di dunia sebesar 40% dari panas bumi yang ada di dunia. Pasokan sumber daya panas bumi yang dimiliki Indonesia menguntungkan bagi Indonesia sendiri mengingat peningkatan populasi dan kebutuhan penduduk Indoneia dalam penggunaan energi listrik. Panas bumi merupakan sumber daya energi terbarukan yang perlu dikembangkan oleh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi listrik negara. Maka dari itu, diperlukan eksplorasi lanjut dalam observasi sumber panas bumi. Geofisika merupakan salah satu ilmu yang menerapkan prinsip fisika dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan bumi. Salah satu metode geofisika adalah metode magnetik yang mana metode ni merupakan metode yang menggunakan dasar pengukuran berdasarkan medan magnett di permukaan bumi karena adanya anomali benda yang termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Pada Tugas Akhir ini akan dianalisis magnetisasi pada permukaan bumi dengan mengetahui susunan batuan pada struktur bawah permukaan bumi. Batuan pada umumnya memiliki nilai medan yang terbilang sangat kecil dan temperatur memengaruhi nilainya. Semakin tinggi temperatur, maka benda akan mengalami demagnetisasi. Untuk mengetahui struktur bawah permukaan bumi, dapat digunakan software Mag2DC. Perangkat ini menggunakan metode trial and error untuk melakukan pemodelan nilai kontras suseptibilitas magnetik yang dialami oleh batuan. Jika kontras suseptibilitas bernilai negatif, maka terdapat anomali magnetik yang mana terdapat sumber panas bumi. Pada langkah awal pemodelan, daerah yang dipilih adalah daerah yang memiliki anomali magnetik dengan kontras suseptibilitas magnetik sedang hingga rendah. Pada pemodelan diperoleh terdapat kontras suseptibilitas magnetik yang bernilai negatif dan terdapat pada kedalaman yang mendekati inti bumi. Daerah ini mengindikasikan adanya sumber panas bumi. Adapun untuk memperoleh pemodelan struktur permukaan bawah bumi ini diperlukan analisis pada daerah penelitian bahwa dominasi batuan yang ada untuk dapat menentukan secara akurat batuan penyusun struktur permukaan bawah tanah. Pada pemodelan, diperoleh terdapat empat jenis batuan yang menyusun struktur bawah permukaan bumi, yaitu batuan tufa, batuan breksi tufaan, piroklastik, dan batuan lapuk.