digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Program pensiun merupakan salah satu keuntungan yang diperoleh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dana keperluan pensiun menjadi beban APBN karena terjadi ketidakseimbangan iuran PNS dengan manfaat pensiun yang akan diterima. Perhitungan dana pensiun PNS saat ini dilakukan berdasarkan gaji terakhir PNS. Pada penelitian ini, perhitungan dana pensiun PNS akan dilakukan dengan menggunakan metode Accrued Benefit Cost berdasarkan rata-rata gaji 10 tahun terakhir (Final Average Salary) pada sejumlah PNS tenaga kependidikan di suatu perguruan tinggi negeri di Indonesia. Untuk meningkatkan keakuratan perhitungan, peramalan golongan akhir akan dari tiap PNS akan dilakukan terlebih dahulu. Perhitungan manfaat pensiun dengan metode Accrued Benefit Cost melibatkan kenaikan gaji antar golongan, kenaikan gaji berkala, dan kenaikan gaji berdasarkan peraturan pemerintah. Presntase kenaikan gaji berdasarkan pemerintah diperoleh dari peramalan, yaitu dengan melihat trendline model regresinya. Selanjutnya dilakukan prediksi kebutuhan dana pensiun untuk 20 tahun yang akan datang. Kebutuhan dana pensiun di masa yang akan datang berasal dari PNS yang sudah bertugas maupun PNS yang diprediksi akan bergabung dengan perguruan tinggi tersebut. Untuk itu akan dibangkitkan data PNS baru yang akan bertugas di suatu perguruan tinggi negeri di Indonesia. Data PNS baru yang meninggal dan PNS baru yang mengundurkan diri dalam kurun waktu 20 tahun yang akan datang akan diikutsertakan dalam perhitungan sehingga hasil peramalan menjadi lebih akurat. Data PNS baru dibangkitkan dengan menggunakan distribusi poisson yang parameternya diperoleh dengan menganalisa data PNS selama 30 tahun ke belakang. Dengan memperhitungkan prediksi golongan akhir PNS, prediksi presentase kenaikan gaji, dan prediksi PNS baru yang bertugas dapat diperoleh besar kebutuhan dana pensiun selama 20 tahun ke depan dengan lebih akurat. Perhitungan dana pensiun dengan menggunakan metode Accrued Benefit Cost yang berdasarkan gaji rata-rata 10 tahun terakhir memberikan hasil yang lebih stabil apabila dibandingkan dengan perhitungan dana pensiun yang menggunakan Metode Accrued Benefit Cost berdasarkan gaji terakhir.