digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover
PUBLIC karya

Abstrak
PUBLIC karya

Abstract
PUBLIC karya

Lembar Pengesahan
PUBLIC karya

Tugas Akhir
PUBLIC karya

Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah penderita diabetes (diabetesi) terbesar. Diabetes merupakan penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Diabetes dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Diabetes tipe 1 (DM1) dan Diabetes tipe 2 (DM2). Penderita diabetes perlu menjaga pola hidup sehat, kontrol kadar gula darah, oral medication (metmorfin), injeksi insulin, regular check-ups dapat meningkatkan kualitas hidup penderita Metode pengobatan diabetes dapat berupa terapi insulin secara teratur, pemantauan kadar gula darah, serta pola hidup sehat dapat mendukung penyembuhan dan pencegahan atau memperlambat adanya komplikasi diabetes yang mungkin terjadi. Metode pemantauan kadar gula darah dapat digolongkan menjadi dua bagian berdasarkan pengukurnya, yakni check-up rutin di rumah sakit yang ditangani oleh ahli medis dan self-monitoring yang dilakukan sendiri oleh penderita. Self-monitoring kadar gula darah membantu mencapai tujuan preventif dan manajemen kadar gula darah penderita. Menggunakan metode ini, penderita dapat mengetahui nilai rata-rata kadar gula darahnya, dan secara rutin dapat menjaga pola hidup sehat dengan bantuan pemantauan tersebut. Sebagian besar alat pemantauan kadar glukosa dalam darah sejauh ini masih menggunakan metode invasive dalam pembuatannya. Penggunaan alat ini masih terbilang mahal dan menimbulkan rasa tidak nyaman serta dapat mengakibatkan menumpuknya limbah jarum, tidak menutup kemungkinan terjadinya luka, infeksi, dan rasa tidak nyaman, selain itu akan membuang dana yang lebih untuk keperluan reagen dan strip gula darah untuk kebutuhan jangka panjang. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini diajukan sebuah alat pemantauan kadar gula dalam darah menggunakan metode non-infasif. Tugas akhir ini berkaitan dengan perancangan alat pengukuran kadar gula darah non-invasif dengan metode near-infrared spectroscopy. Pada buku Tugas Akhir ini akan mencakup sistem pre-processing. Sistem preprocessing diawali dari subsistem akuisisi sinyal yang terdiri dari rangkaian Receiver dan Transmitter sampai subsistem pengondisian sinyal yang terdiri dari filter dan amplifier. Rangkaian Receiver terdiri dari LED dengan panjang gelombang 1050 nm dan pada rangkaian Receiver terdiri dari fotodioda, rangkaian penguatan dan rangkaian filter. LED yang memancarkan sinar ke jari akan ditangkap cahaya absorbansinya oleh fotodioda. ADC mengubah sinyal analog dari sensor menjadi sinyal digital yang akan diolah menjadi nilai kadar gula darah dalam mg/dL. Sinyal analog yang dikonversi ini masih mengandung derau yang signifikan, sehingga untuk mendapatkan hasil kadar gula darah dengan kualitas dan kuantitas yang baik, dibutuhkan suatu filter digital. Versi pertama dari sistem ini telah dibuat oleh mahasiswa S1 Teknik Biomedis angkatan 2015, tetapi masih memiliki error yang lebih besar dari 5,85 mg/dL. Nilai error ini masih bias diminimalisir. Oleh karena itu diperlukan perbaikan dalam sistem preprocessing sinyal yang ada. Beberapa hal yang dapat diperbaiki dari versi pertama ini termasuk dalam pemrosesan sinyal analog, inklusi faktor lain yang mempengaruhi hasil pengukuran seperti warna kulit dan lebar jari, serta perubahan komponen dari proyek yang telah ada. Karena keterbatasan yang disebabkan pandemi COVID-19, pelaksanaan realisasi dan pengujian tugas akhir ini berupa simulasi. Simulasi dilakukan untuk menguji filter yang telah dirancang. Data sintetis yang diperoleh dari modifikasi dataset referensi digunakan sebagai input filter. Performa dari metode filter yang diusulkan dievaluasi dengan nilai SNR (Signal-to-Noise Ratio). Hasil percobaan menunjukkan bahwa filter digital yang diusulkan dapat meningkatkan nilai SNR sinyal output hingga 20 dB untuk frekuensi noise di bawah 0,5 Hz dan di atas 5 Hz. Evaluasi tersebut menunjukkan bahwa filter digital yang digunakan efektif untuk mengurangi noise. Nilai maksimum dan nilai minimum dari sinyal PPG ditentukan setelah sinyal bersih diperoleh. Nilai tersebut dikirim ke smartphone berbasis Android menggunakan komunikasi Bluetooth. Pengembangan lebih lanjut dapat melakukan realisasi dan pengujian fisik dari rancangan yang telah dibuat.