digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arif Rahmadhi Hidayat
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Arif Rahmadhi Hidayat
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Arif Rahmadhi Hidayat
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Arif Rahmadhi Hidayat
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Arif Rahmadhi Hidayat
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Arif Rahmadhi Hidayat
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Arif Rahmadhi Hidayat
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Arif Rahmadhi Hidayat
PUBLIC Irwan Sofiyan

Terowongan angin merupakan fasilitas yang berbentuk tabung besar yang dialiri udara yang terkontrol yang betiup melaluinya. Terowongan angin digunakan untuk mereplikasi aksi benda yang terbang di udara atau bergerak di sepanjang tanah, serta mempelajari efek pergerakan aliran dan hambatan udaranya. Keakurasian dan kepresisian hasil pengujian terowongan angin sangat berpengaruh terhadap kualitas alirannya. Untuk mengetahui kualitas aliran terowongan angin, proses kalibrasi secara berkala perlu dilakukan dengan pengukuran kualitas aliran yang akurat dan konsisten. Proses kalibrasi pada terowongan angin dapat menggunakan suatu model uji yang dibuat dengan parameter aerodinamik sesederhana mungkin. Untuk menjamin keakurasian dan kepresisian data pada setiap proses kalibrasi maka model uji harus memenuhi spesifikasi produk yang telah ditetapkan. Spesifikasi produk pada model uji kalibrasi ILST-BPPT mengacu kepada buku “Low Speed Wind Tunnel Testing”. Selain spesifikasi produk yang harus terpenuhi, keterulangan dan ketepatan posisi pada setiap proses perakitan (assembly) komponen model uji harus dapat dijamin kebenarannya. Perubahan geometri yang terjadi pada model uji dapat mempengaruhi karakteristik aerodinamik sehingga dapat berpengaruh terhadap keakuratan dan kepresisian data yang dihasilkan. Pada penelitian ini akan dibahas cara pembuatan desain model uji kalibrasi terowongan angin yang berbasis pendimensian dan pentoleransian geometri (GD&T) dengan harapan keterakitan dan ketepatan posisi dapat terjamin sehingga spesifikasi produk dapat terpenuhi. Standar acuan yang dipakai dalam analisa dimensi dan toleransi geometri adalah ASME Y14.5-2009. Analisis dimensi dan toleransi yang dilakukan berupa penentuan ukuran, bentuk, orientasi, dan lokasi dari suatu fitur geometri pada sebuah komponen produk. Analisis ini berguna untuk penyeragaman interpretasi gambar serta mengefisienkan biaya pada saat proses perakitan. Pembahasan mengenai dimensi dan toleransi hanya dilakukan pada komponen yang dianggap memiliki penyimpangan terbesar, yaitu antarmuka (interface) komponen sayap dengan fuselage. Pabrikasi dan pengukuran pada penelitian ini juga hanya dilakukan pada komponen tersebut. Pabrikasi dilakukan menggunakan mesin Computer Numerical Control (CNC) tiga sumbu, sedangkan pengukuran dilakukan menggunakan mesin Coordnat Measuring Machine (CMM). Pengukuran bertujuan untuk menvalidasi hasil pabrikasi dengan desain yang dibuat, serta mengetahui seberapa besar penyimpangan yang terjadi.